Fakta

81 1 0
                                    

Sementara itu...

Wanita parubaya bersama lelaki dan gadis muda sedang mengobrol serius duduk di sofa panjang muat tiga orang.

Lelaki itu ialah David bersama ibu Nurma serta gadis cantik berpakaian minim bahan bergelendotan merangkul lengan nya.

"Kapan kalian akan menikah." tanya wanita parubaya pada pria yang duduk bersebelahan dengan nya dari sebuah Cafe.

"Sampai kapanpun tidak akan ada pernikahan antara kita." tolak nya.

"Loh kok gitu kak, kamu kan udah janji sama mau nikahin aku." seru gadis muda cemberut menatap lelaki disampingnya jengkel

Emosinya meluap detik itu juga. Hubungan keduanya sangat dekat bisa dibilang kekasih ranjang, David sebenarnya hanya mengambil keuntungan dari gadis tersebut tak lain ialah adik tirinya sendiri, pertemuan mereka berawal dari sebuah malam panas dimana lelaki yang seharusnya menghabiskan malam bersama sang istri, dia malah terjebak, lebih tepatnya dijebak

Bukan jebakan biasa, bahkan mengikatnya dalam hubungan terlarang, alasan David selalu menghabiskan waktu bersama hari hari bersama, hanya untuk bersenang senang, sekedar memuaskan hasratnya.

Malam itu...

Villa

"Diana pasti suka sama hadiahku." senyum David mengembang seraya mengambil kotak perhiasan berbentuk hati. Didalamnya terdapat sebuah liontin, dari jauh hari ia persiapkan untuk istrinya.

Namun semua itu cuma khayalan belaka, tanpa disadari seseorang berpakaian serba hitam menyusup kedalam vila tersebut sambil berjalan mendekat lalu melayangkan pukulan keras.

Bugg

David tidak sepenuhnya sadar, bahkan melihat wajah pelaku. Meskipun samar samar tapi ia tau lewat gelang tangan pemberian darinya.

"Mona." lirih David tubuhnya ambruk.
...

"Kak Dav." panggil Mona menyadarkan lamunan kakak tiri sekaligus kekasihnya.

David bangkit dari duduknya menoleh malas ia mulai jengah akan keterkaitan busuk itu. "Aku pergi, kalian lanjutkan saja bicaranya."

"Aku ikut." rengek Mona dengan nada manja.

"Tidak." menyingkirkan tangan bergelanyut manja di lengan nya.

Mona memajukan bibirnya cemberut, sikap kakaknya dari dulu selalu dingin, dia hangat selagi ada mau. Biasanya ia akan merayu sang kekasih dengan tubuhnya yang menggoda. Tapi apalah daya sekarang mereka berada di tempat ramai, tidak mungkin kan jika ia melakukan hal tak senonoh, bisa rusak citranya didepan publik, secara Mona bernama lengkap Mona Calista selebgram terkenal juga seorang model, banyak orang mengidolakan.

Suka beramal, ramah, cantik, itulah anggapan dari para fans setianya, mereka tidak tau latar belakang sifat aslinya, padahal hanyalah manipulasi.

Mona bahkan menyukai kedua kakak tirinya, melakukan apapun demi mendapatkan simpatinya, sungguh kurang kasih sayang, mereka terlalu bersikap baik, DULU.

"Kak Dav." teriak Mona.

David sudah tak terlihat lagi punggungnya, lelaki itu menghilang dari balik pintu masuk cafe.

Tadi sewaktu dirinya bergabung membahas tentang rencana untuk menyingkirkan dua orang paling disayangi, tentunya ia sebagai adik dan suami tidak rela terjadi apa apa pada istrinya yang kini sedang berbadan dua, ya meskipun David tau fakta sebenarnya.

"Manusia berkepala ular, tidak semudah itu kalian mengabuiku, aku bukan orang lugu yang seenaknya kalian bodohi." geram David memukul stir mobilnya seraya merogoh ponsel dari dalam saku jas nya. Raut wajah nya merah padam.

~>> Hallo bos?

~>> Kumpulkan anak buahmu, suruh mereka ke markas

~>> Siap bos

Tutt

David memutuskan panggilan dan melajukan kendaraannya ke suatu tempat.
***

Lain halnya Andre kini ia mulai gencar untuk terus mendekati pujaan hati. Yang status nya istri orang, tak tau diri, itulah dia! egois tentu, pria itu cukup keras kepala apalagi soal dunia percintaan, seumur hidup baru satu kali ia jatuh cinta, setelah sang sang ibu tiada.

BERSAMBUNG

IPAR KEMATIAN (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang