Dari belakang panggung sirkus, dapat terlihat tiga crew Luffy yang telah tertangkap. Zoro terikat di sebuah alat sirkus bundar yang dapat berputar, di depannya nampak Lorraine yang di gantung berdiri dengan kedua tangannya yang terborgol besi, dan tak jauh dari mereka berdua terdapat Nami yang terkurung dalam sangkar burung.
Mencoba membebaskan diri, Zoro tak berhenti mencoba melepaskan diri dari ikatanya"Sudahlah. Kau tak bakal kuat memutus tali itu" sahut Nami dari sangkar.
"Ini tak seberapa" balas Zoro tak menghiraukannya.
Nami memutar bola matanya jengah, ia beralih menatap pada Lorraine yang menunuduk seperti tak sadarkan diri "Lorraine, are you okay?" Panggilnya.
Perempuan yang dipanggil sontak mendongak dengan wajah datarnnya "Selain tanganku yang rasanya ingin putus kurasa tak apa" balasnya.
"Ya, kau terdengar baik-baik saja" balas Nami mengidikan bahu mendengar jawabannya.
Terlepas dari itu, tatapan Nami kini mulai menyendu "Saat aku keluar tenda.. aku melihat kota sudah jadi puing setelah dihancurkan Buggy" lirih Nami mengingat betapa hancurnya kota diluar tenda sirkus yang diakibatkan sekelompok bajak laut Buggy.
"Saat kabur sendirian?" Sarkas Zoro menoleh padanya dengan tatapan ketusnya.
"Kita terkepung tanpa senjata, tadi kau cari mati-" sanggah Nami.
"Hey Lorraine bukankah kau dapat memunculkan senjata. Mengapa kau tak menyerang mereka?!" sambung Nami membuat mereka berdua kini menatapnya.
"To risky" balas Lorraine membuat Zoro menyerngitkan alisnya meminta penjelasan
Melihat itu Lorraine berdecak "Kita dikelilingi sandera. Mereka dapat dengan mudah menjadikan sandera tameng"
"-dan entah apa yang akan mereka lakukan jika melihatku memiliki kekuatan buah iblis, aku tak berniat menyia-nyiakan nyawaku" sambungnya.
"I get it. Si bodoh dan si cerdik aku sedikit terbantu" ucap Nami membuat Zoro berdecak.
Nami bersandar pada sangkarnya, tangannya mulai meraih gembok disana "Kurasa kita bisa kabur" ujar Nami terpikirkan sesuatu.
"Maksudmu kau sendiri?" Sarkas Zoro kembali.
"Seseorang menyimpan dendam" sahut Lorraine.
"Reaksi kalian bisa dimaklumi tapi percayalah padaku"
"Seorang pencuri dipercaya?" Sarkas Zoro kembali.
"Kau punya ide lain?" Nami menyerngitkan alisnya pada Zoro.
Zoro memutar bola matanya, terserahlah apa yang perempuan ini inginkan asal mereka segera bisa bebas "Fine. Beri tahu aku rencananya"
"Kalian alihkan perhatian. Pastikan kita tak dijaga" ujar Nami mengeluarkan benda dari sepatunya.
"Itu pembuka kunci?" Tanya Zoro melihat Nami mulai mengutak-atik gembok.
"Aku punya empat. Para badut hanya menyita tiga" balas Nami tersenyum licik.
"AAAAAAA!" Pekikan kesakitan Luffy terdengar membuat atensi mereka teralih.
"Lakukan dengan cepat" tegas Zoro mendengar pekikan Luffy, dia dalam bahaya.
Zoro memilih kembali mencoba melepaskan pengikatnya dengan paksa "Bisa kau hentikan itu?" Komen Lorraine melihat hal sia-sia yang ia lakukan.
"What? Mau tukar tempat?" Balas Zoro menodongak menatapnya ketus.
"Ada apa dengan orang-orang hari ini" helanya memutar bola mata pada orang-orang sensitive ini.
Lorraine segera menoleh pada pintu masuk merasakaan seseorang akan datang "Seseorang datang" potong Lorraine membuat Nami waspada.
KAMU SEDANG MEMBACA
-SHINIGAMI- ONE PIECE LIVE ACTION
Fanfiction{END} Until next season AKIRADA LORRAINE IN LIVE ACTION