Di sebuah ruangan yang gelap tanpa penerangan sedikitpun, hanya terdengar suara ringisan kecil dari tengah ruangan tersebut "Sshh-- hah- ha--" nampak Lorraine yang tengah memegangi kepalanya erat dengan nafas yang tersenggal-senggal.
"Sial" decaknya kembali meminum botol wine di tangannya.
Ctak..sringg
Lampu di ruangan itu tiba-tiba menyala, membuat Lorraine langsung mengeluarkan pedangnya."W-wait it's me!" Panik Usopp saat sebuah pedang berada tepat di lehernya.
"Hah-- lebih baik kau bersuara" balas Lorraine menurunkan pedangnya, ia kembali duduk dan menaruhnya diatas meja.
"Apa kau sangat menyukai minum gelap-gelapan di tengah malam?" Heran Usopp saat menyalakan lampu dapur ia menemukan Lorraine tengah terduduk di meja makan sambil meminum wine.
"Woah?! Omong-omong darimana pedang itu keluar? Aku tak melihat kau membawanya sejak tadi" Kagum Usopp.
"Bukan urusanmu" balas Lorraine.
"Kau lapar?" Tanya Lorraine mempertanyakan kehadirannya disini.
"Tidak, hanya bosan" balas Usopp mendudukan diri di kursi samping Lorraine, ia menidurkan bosan kepalanya di atas meja makan.
Mereka kembali terdiam. Usopp yang bosan dan merasa canggung memilih mengambil biji jangung di depannya dan membidiknya ke arah kuali besi dengan ketapel.
"Yeah" senangnya saat itu berhasil masuk.
"Not bad" sahut Lorraine memperhatikan apa yang pria itu lakukan.
"Tentu! Ini hanya salah satu dari sejuta bakat yang kumiliki!" Sombong Usopp.
"Kurasa membual salah satunya" ucap Lorraine membuatnya mendengus.
"Lorraine aku ingin menanyakan pendapatmu dari segi perempuan" ucap Usopp membuat Lorraine menaikan alisnya sebagai penanda 'apa pertanyaanmu?'
"Kami telah bersahabat lama, aku selalu ada di berbagai momen penting untuknya, dan aku dapat membuatnya tertawa-"
"Apa menurutmu Kaya menyukaiku? Maksudku suka seperti-- suka romantis?" Tanya Usopp ragu.
"Kau salah orang" balas spontan Lorraine segera setelah mendapat pertanyaan itu.
"Bagaimana jika kau mendapat perlakuan seperti itu, apa ada kemungkinan kau menyukainya?" Tanyanya kembali.
"Entahlah. Tapi Kaya nampaknya senang dengan bualanmu" jawab Lorraine membuat manik pria itu nampak berbinar.
"Apa itu bisa menjadi peluang?!" Tanya Usopp dengan senyum cemerlangnya.
"Mungkin, semoga berhasil" balas Lorraine kembali menegak winenya.
"Woaw thanks. Itu sedikit melegakan, aku rasanya ingin memelukmu!" Lega Usopp melebarkan tangannya.
"Cobalah" Lorraine mengetuk jarinya ke pedangnya yang ada di atas meja sesaat sebelum Usopp menghamburkan pelukan padanya.
"Okay- okay, bukan tipe orang berpelukan" ujar Usopp memundurkan badannya dan kembali bermain dengan ketapelnya.
"Pernah memakai pistol?" Tanya Lorraine saat bidikan Usopp kembali berhasil memasuki kuali.
"Tidak pernah. Apa kau punya? Apa kau ingin membuatku mencobanya?! Sepertinya aku akan pandai menggunakannya" Semangat Usopp.
"Mungkin, apa kau bisa membunuh orang?" Pertanyaan Lorraine membuat Usopp ragu.
"Pistol tak harus diapakai membunuhkan?" Ucapnya ragu.
"You passed" balas Lorraine puas dengan jawabannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
-SHINIGAMI- ONE PIECE LIVE ACTION
Fanfic{END} Until next season AKIRADA LORRAINE IN LIVE ACTION