Part 1 (2)

540 99 21
                                    

Dug

Dug

Bruk

Dua kali pukulan mendarat di samsak tinju yang dipegang langsung oleh Meta,pukulan keras itu dilayangkan oleh Aldrian,membuat Meta oleng dan jatuh ke lantai.

"Bangun bodoh,cepat!" umpat Aldrian dengan keras,membuat Meta dengan susah payah bangun dan kembali ke posisi awalnya yaitu memegang samsak tinju Aldrian.

Dug

Dug

Bruk

Kali ini tendangan keras Aldrian berhasil membuat Meta terpelanting jatuh cukup jauh,Meta bertubuh kecil jadi dia gampang oleng,samsak tinju yang beratnya lebih berat dari berat badan Meta pun jatuh menimpanya.

"Kubis!...cepatlah bangun,aku belum menunjukkan tendangan memutarku" kata Aldrian,padahal tubuh Meta sudah lumayan remuk karena jatuh berkali kali,tapi bocah laki laki itu tetap mencoba berdiri dan menahan samsak tinju.

"Good,jadilah anak penurut dan aku akan memberimu kubis nanti" Aldrian memegang kepala Meta,mengusapnya seperti tengah mengusap kepala anak anjing.

Tentu saja kejadian itu dilihat langsung oleh Tuan Andre dan anak buahnya,Tuan Andre terlihat bangga dengan perbuatan anaknya,ternyata Aldrian mirip dengannya,berhati dingin dan kejam.

Tidak rugi juga membiarkan si Kubis itu hidup,bisa menjadi boneka Aldrian untuk meningkatkan kekuatannya.

"Jack...Bass...tetap di mension,dan yang lain ikut denganku ke markas" kata Tuan Andre.

"Baik Tuan" jawab pengawalnya serempak,belasan orang itu berjalan mengikuti pemimpin mereka,meninggalkan Jack dan Bass yang ditugaskan untuk menjaga mension.

"Sudah lebih baik anak itu mati dimakan singa,daripada harus menjadi target Tuan Muda" kata Bass,miris melihat Meta yang harus berjuang mati matian disaat tubuhnya nyaris mati rasa.

"Salahku,karena bodoh membiarkannya kabur,seharusnya anak itu sudah mati dan damai di surga,bukan merasakan sakit hingga dia meminta kematiannya sendiri" balas Jack,dia masih memiliki sisi kemanusiaan,meski Meta adalah anak Jimmy dan Jimmy adalah seorang pengkhianat,tapi bukankah Meta tak tau apapun tentang perbuatan keji Ayahnya,tapi kenapa harus dia yang menanggung.

...

Terhitung sudah satu minggu Meta tinggal di mension Tuan Andre,Meta hanya akan makan dari sisa makanan Aldrian,dan memakai baju ganti apapun yang diberi oleh Aldrian,Meta masih menjadi target Aldrian,menemani bocah 6 tahun itu berlatih menembak dan boxing,bahkan tidak manusiawinya Aldrian memperlakukan Meta seperti anjing yang dia kekang erat lehernya.

Meta menurut,karena ini satu satunya cara agar dia bisa tetap hidup.

"Kubis! ganti baju lah,kamu harus ikut denganku ke sekolah" kata Aldrian,memberikan setelan baju bekasnya yang sudah tidak terpakai,tapi masih bagus dan layak dipakai,lagipula badan Meta cukup putih dan bersih jadi cocok memakai pakaian apapun.

"Kau harus selalu di sampingku,mengerti?"

Meta mengangguk cepat dan segera membantu Aldrian mengambil tas sekolahnya.

Lalu mereka berdua turun ke lantai dasar untuk sarapan.

Di meja makan,sudah ada Tuan Andre yang menunggu,para pelayan tengah menyiapkan sarapan untuk mereka berdua.

"Belajarlah yang pintar Boy,kau itu keturunan O'saka jadi jaga nama baik nenek moyang kita" kata Tuan Andre.

"Tanpa sekolah pun aku sudah pintar Yah...Kubis! ambilkan sepatuku" jawab Aldrian lalu segera menyuruh Meta untuk mengambilkan sepatunya.

Meta menurut dan segera mengambil sepatu Aldrian.

"Kau yakin akan membawanya?" tanya Tuan Andre.

"Tentu,dia kan anjingku" jawab Aldrian santai.

"Seekor anjing juga bisa menggigit majikannya sendiri" balas Tuan Andre.

"Ayah jangan khawatir,aku sudah mengikat lehernya erat erat,dia tidak akan berani macam macam padaku" jawab Aldrian pede.

Tak berselang lama Meta datang setengah berlari,dia langsung berlutut dan membantu Aldrian memakaikan sepatunya.

....

Aldrian membawa Meta ke sekolahnya.

Sekolah mewah yang isinya orang kaya semua,mereka diantar jemput memakai mobil mewah serta pakaian yang mereka kenakan adalah pakaian terbaik.

Aldrian berjalan dengan sombong,di belakangnya ada Meta yang berjalan tertunduk karena keberatan dengan barang barang bawaan nya.

Tas berat Aldrian..

Buku buku Aldrian..

Juga sebuah bola basket yang ukurannya melebihi kepala Meta sendiri.

"Kubis!"

Aldrian memanggil Meta yang berjalan terseok seok di belakangnya.

Merasa namanya dipanggil,Meta segera mempercepat langkahnya.

Brukk

Brukk

Dan karena keteledorannya,dia malah menjatuhkan barang barang bawaannya.

"Bodoh!" Umpat Aldrian melihat Meta jatuh.

Meta bangkit dengan wajah ketakutan,terlihat lutut nya berdarah.

"Kamu itu bodoh sekali sih, kemari!" Tiba tiba Aldrian menyeret tangan Meta untuk di bawa ke suatu tempat.

Apakah Meta akan dipukuli?

Berdoa saja semoga dia tidak mati hari ini.

"Sudah bisu,bodoh,ceroboh pula,rasakan sakitnya sendiri,dasar tukang bikin repot,kamu harusnya menjagaku bukan malah aku yang repot melakukan ini..."

Dan ternyata Aldrian masih punya nurani,bocah laki laki itu mendatangi UKS dan mengambil obat merah,membantu Meta mengobati lututnya yang berdarah.

Meskipun sambil mengomel dan terus menyalahkan Meta.

"Lain kali kalau begini lagi,aku langsung akan membuangmu,atau memasukkanmu ke kandang singa,merepotkan sekali"

Meta bergidik ngeri,tidak lagi lagi dia masuk ke kandang singa itu,karena lain waktu dia tidak akan seberuntung sebelumnya.

"Sudah! Sekarang ayo pergi! Kau membuang buang waktuku " wajah Aldrian masih sangat kesal,dia buru buru mengambil bola basket nya dan membiarkan Meta membawa tas nya saja.

Dan kejadian itu tak luput dari perhatian seseorang yang sejak tadi mengamati keduanya.

"Sungguh..di kehidupan sebelumnya mereka sangat saling mencintai,tapi sekarang? Takdir benar benar mempermainkannya...Ameerah,dulu maupun sekarang aku memang harus tetap di sampingmu untuk menjagamu"

..

Tbc

Dikit ajah 🥱🥱🥱

My Prince Beloved (BxB)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang