BRENGSEK !!

11 0 0
                                    

RESORT

Aiden menengadahkan kepalanya sembari membuang nafasnya yang berat. Sedari tadi ia merasa kesal setelah kehadiran Raka yang secara tiba-tiba dan mengacaukan semuanya.

Rencananya ia ingin menemui Zea dan menanyakan semua kepadanya. Namun, sedari tadi ia sama sekali tidak bisa menemukan Zea di mana-mana.

" Aiden "

Seseorang memanggil dan menepuk bahunya dari belakang saat ia menoleh, terlihat Lisa sedang berdiri tersenyum dengan mendekap dua kaleng cola di dadanya.

" Ada apa Lis ? "

" engga papa, nih buat lo " Lisa memberikan satu minuman yang ia bawa kepada Aiden

" buat gw? " Aiden menunjuk dirinya sendiri

" iyalah, buat siapa lagi? "

" thanks "

Aiden menerimanya, lalu duduk di bangku yang berada tepat di depan kamar resortnya. Mereka berdua duduk bersebelahan, namun tidak ada satu katapun yang keluar dari mulut Lisa yang membuat Aiden sedikit merasa canggung.

" emh lis, lo tau ngga Zea dimana ? " Aiden membuka percakapan namun ia malah menanyakan Zea

Lisa hanya mengangkat bahunya, ia bahkan tidak melihat Zea sejak kejadian di pantai tadi. Entahlah ia hanya mengira jika Zea ingin menenangkan pikirannya.

" oh ya udah "

" Tapi Den, lo beneran pacaran sama Zea? "

Aiden menggangguk kecil, lalu menggosok hidungnya yang terasa gatal. Sebenarnya ia hanya ingin berada terus di dekat Zea agar tidak ada siapapun yang berani mendekatinya.

" tapi Raka? " tanya Lisa lirih

" gw juga ngga tau kenapa dia bilang kayak gitu, tapi yang jelas Zea itu cewek gw bukan ceweknya Raka " Ia menarik bibirnya ke satu sisi lalu mengerutkan dahinya

Lisa hanya mengangguk ketika menatap raut wajah Aiden yang terlihat begitu kesal setelah membicarakan Raka. Ia semakin yakin jika Aiden dan Zea sepertinya memang memiliki sebuah hubungan. Tapi entah kenapa hatinya terasa sesak padahal ia sendiri yang berusaha mengungkapkan hubungan mereka berdua tadi.

" Zee " Aiden berdiri lalu menghampiri Zea yang terlihat berjalan mendekat dan akan kembali ke Resort miliknya

Setelah melihat Aiden, Zea berlari kearahnya lalu memeluknya erat. Ia menenggelamkan kepalanya pada dada Aiden, untuk meredam kemarahannya. Sementara Aiden hanya terdiam lalu mengecup kepala Zea sayang.

" lo masih marah sama gw ? " tanya Aiden lirih

Zea hanya menggelengkan kepalanya tanpa menatap wajah Aiden, ia semakin erat memeluk pria yang ia sebut Abang itu tanpa tahu Lisa yang kini tengah berdiri memperhatikan mereka berdua.

" Soal Raka- "

" Diem dulu, gw butuh ngecharge energi "

Aiden hanya tersenyum, sembari mengelus lembut rambut Zea lalu menciumi kepalanya, karena ia melihat Raka kini tengah memperhatikan mereka dari kejauhan dengan tatapan yang tajam.

Raka mengepalkan tangannya, ketika melihat Zea memeluk Aiden dengan mesranya. Jadi ini alasan Zea menolak ciumannya tadi ? Entah mengapa Ia merasa begitu kesal, hingga dadanya terasa begitu sakit, Tak mau lama-lama Raka berlalu begitu saja melewati mereka berdua dan juga Lisa dengan wajah dinginnya.

Aiden tersenyum miring kepada Raka yang lewat begitu saja, Seharusnya setelah melihat hal ini Raka tau jika Zea adalah miliknya.

Zea melepaskan pelukkannya setelah beberapa saat. Perasaannya selalu membaik setelah memeluk kakaknya. Rasanya dalam tubuh Aiden seperti memiliki energi yang tidak pernah habis, yang membuat moodnya kembali naik.

POSESIF BROTHERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang