4 » Ulang Tahun Terakhir.

939 52 25
                                    

HAPPY READING!
.
.
.
.
.
.

• • •

Dipagi hari, tepat 3 hari sebelum Gemilang Pandya Alzahri ber-ulang tahun sedang memasakan sarapan untuk kakak dan adiknya.

Gempa sekarang sedang memasak. "hmm~ harum masakanku!" Ujar Gempa senang. Tak lama muncul Halilintar dan Taufan.

Halilintar pun mencium masakan Gempa dan ucap "Masakan apa ini? kelihatan seperti sampah." Ujar Halilintar nyelekit, Namun Gempa hanya tersenyum melihat kakaknya itu.

"Uhm" Suara Taufan.

Muncul lah Blaze, Ice , Thorn dan Solar dari tangga menuju dapur. "ih bau sampah mana ini! siapa yang belum buang sampahnya?" Ucap Solar.

Halilintar menjawab. "itu si sampah masak sampa--"

PLAK!

Ucapan Halilintar terpotong karena Taufan menampar pelan. "GABISA KAH NGEHARGAI MASAKAN ORANGLAIN?! KAMU TU UDAH TUA LOH" Teriak Emosi Taufan dengan tatapan tajam.

Halilintar yang shock itu pun memegang pipinya bekasan tamparan adik tersayang. Halilintar pun ga terima mencekek leher siempu.

"a-akh! s-sakit.." Ucap Taufan kesakitan sembari mengeluarkan air mata. Gempa yang melihat itupun memisahkan mereka berdua.

Halilintar melepaskan cekek nya itu, dan melihat Taufan menangis. Halilintar yang melihat itu pun langsung mendekati Taufan. "m-maaf u-upan.. u-uh ak--" Tanpa menjawab Halilintar, Taufan pun pergi dari situ dan kekamarnya.

BRAK!

Pintu Kamar Taufan tertutup dengan sangat kencang sehingga mereka semua dapat mendengarnya.

Halilintar pun menatap emosi ke Gempa. "Ini semua salahmu! jika saja kau tidak ada disini pasti kami semua itu gaakan begini!" Ucap Halilintar sembari menunjuk-nunjuk muka Gempa dengan Tatapan benci.

Gempa pun menjawab. "i-itu bukan salahku hali." jawab berani Gempa. Halilintar yang mendengar suaranya pun naik pitam.

"BERANINYA KAU MEMANGGILKU SEBAYA!? UDAH MERASA TUA?" Teriak Halilintar.

Gempa tidak menjawab dan menunduk. Gempa pun menata makanan sarapannya di meja.

Gempa menatap Blaze. "blaze? boleh tolong panggilkan upan?" Ucap Gempa. Blaze pun mengiyakan saja.

Gempa melihat punggung Blaze yang menjauh karena suruhannya. Halilintar pun menatap Gempa. "apa kau tatap-tatap?" Ucap Halilintar. Gempa pun mengeleng.

Blaze pun kembali dengan Taufan yang menunduk. Halilintar menatap adik birunya sepertinya masih keingat yang saat dia mencekek Taufan.

Taufan pun memilih duduk didekat Gempa, biasanya Taufan duduk didekat Halilintar. "Kenapa kau duduk situ?" tanya Halilintar.

Taufan tak menjawab, Tangan Taufan di pegang kuat ama Halilintar. "akh- apalagi sih?!" emosi Taufan.

Halilintar tidak menjawab dan langsung menyuruh Taufan duduk didekatnya. "duduk sini."

"a-aku gamau!" Tolak Taufan dengan sedikit emosi.

YOU'RE MY HOME. [ ONESHOOT ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang