bab 12

141 29 3
                                    

"Aurora kamu berhasil membuatku tidak tertarik dengan perempuan di luar sana"
Erlangga Aditya Alexander
.
.
.
.

Happy reading.......

Galang Erlangga telah sampai di ruang tengah dan bergabung sama teman-temannya.

"Dari mana?"tanya samudra pada Galang, Erlangga

"Dari Taman"ucap Galang seraya meminum Coca-Cola nya

"Ohh"ucap samudra

Sedangkan Erlangga memainkan hp nya siapa tahu ada Chat dari Daddy nya atau mommy namun tidak ada chat Erlangga simpan hp nya dan tidur di sofa, sedangkan Rora sangat gelisah entah kenapa dia gelisah,takut marah dan nangis dia merasa tercampur aduk dalam pikirannya, Rora langsung berdiri dan pergi ke toilet siapa tahu Rora datang bulan.

Galang melihat Rora berdiri dan berjalan ke arah tangga.

"Mau kemana?"tanya Galang pada Rora

"Toilet"balas Rora berjalan ke atas kamar nya Galang

Galang merasa aneh melihat Rora, tapi Galang maklumi pasti Rora moodnya sedang tidak baik.

Beberapa menit kemudian Rora berteriak.

"AAAAAAAA"teriak Rora besar banget sampai Langga dan semuanya pada berdiri dan berlari ke atas kamar Galang.

Langga dan semuanya sudah sampai ke kamar mandi Galang Langga terus menerus mengetok pintu kamar mandi Galang.

"Rora buka"ucap Langga mengetok pintu kamar mandi

"Rora Lo kenapa"ucap Galang seraya mengetok

Rora membuka pintu kamar mandi nya sedikit demi sedikit hanya kepalanya Rora yang muncul.

"Lo kenapa?"tanya Langga pada Rora Langga syok melihat kalung Rora, kalung yang di gunakan oleh Rora sama persis sama kalung aura yang di berikan oleh dirinya pada aura.

"Aura"batin Langga

"Nggak mungkin masa Rora adalah aura, gue harus cari siapa Rora sebenarnya"batin Langga

"Gpp"ucap Rora

"Bener?"tanya Galang

"Hmmm"

Ita melihat Rora ada yang aneh pada Rora, Ita membuka hp nya dan melihat tanggal, ternyata hari ini tanggal 19 artinya Rora datang bulan.

"Lo datang bulan?"tanya Ita pada Rora memastikan kalau Rora datang bulan

"Hmmm"balas Rora

Ita menghela nafasnya
"Lo bawa kan?"tanya Ita

Rora menggeleng-gelengkan kepalanya

Lagi-lagi Ita menghela nafasnya, dan menyuruh seseorang untuk membelikan pembalut.

"Ekhmm siapa bisa belikan pembalut Untuk Rora?"ucap Ita pada Dika

"Hah? Pembalut"ucap Dika tidak mengerti

"Iya pembalut"ucap Ita

ERLANGGA (HIATUS) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang