bab 3

193 32 0
                                    

Happy reading........

Author POV

Matahari sudah terbit waktu Aurora pergi ke kamar Mandi untuk bersiap-siap, selesai bersiap-siap Rora turun ke ruang makan.

"Pagi mah"ucap Rora seraya cium pipi mamanya

"Pagi juga sayang"ucap mama seraya cium pipi anaknya

"Papa?"tanya papa

"Gue?"ucap Galang

"Hehehe selamat pagi pah, bang"ucap Rora seraya cium pipi papa sama Abang nya

"Pagi juga dek"serempak

Setelah mengucapkan selamat pagi, akhirnya semua keluarga Smith makan.
Selesai makan papa berangkat ke kantor sedangkan Rora sama Galang berangkat ke sekolah

"Kamu berangkat mah, assalamualaikum"serempak

"Waalaikumsalam"ucap mama pada mereka bertiga

Mereka bertiga berangkat sama-sama namun di pisahkan oleh jarak.

Brumm
Brummm
Brumm
Cittttt

"Anjrrr Aurora makin hari makin cantik"

"Galang suami gue"

"Halu Lo, Galang itu punya gue"

"Punya gue"

"Aurora i love you"

"Aaaa Galang rahim aku hangat"

"Aurora boleh minta WhatsApp mu"

Dll

Rora sama Galang turun dari motornya mereka berdua hanya menghiraukan omongan para mahasiswa mereka tidak peduli apa mereka bicarakan dan akhirnya mereka berjalan dengan santai, sebelum pertengahan jalan mereka tiba-tiba mereka berdua berhenti sebab mendengar siswa heboh karna ada seseorang siswa baru.

"Anjr siapa dia"

"Anak baru mungkin"

"Semoga cowok"

"Semoga aja cewek"

"Nggak mungkin cewek deh postur tubuhnya aja ke cowok"

Seseorang lelaki misterius itu akhirnya dia turun dan membuka helmnya dan menaruhnya di motornya.

"Anjr ganteng banget"

"Gue mimisan we melihat ketampanan dia"

"Ya Allah apakah dia jodoh hamba ya Allah"

"Suami guee"

Dll

Seseorang lelaki itu hanya cuek dan berjalan masuk ke sekolah, saat dia melangkahkan kakinya tiba-tiba seorang wanita memeluknya.

"Ratu kok tiba-tiba peluk cowok itu"

"Apa jangan-jangan cowok itu cowoknya ratu"

"Dih caper"

"Hati-hati omongan Lo, nanti ratu dengar dia akan bully Lo"

Dll

Erlangga sangat marah tiba-tiba seseorang wanita berani peluk dia, asal kalian tahu murid baru itu adalah Erlangga Aditya Alexander.

"Lepaskan!"ucap Erlangga pada wanita itu

Wanita itu mendengar ucapan Erlangga bukannya melepaskan malah memeluknya dengan erat.

ERLANGGA (HIATUS) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang