Natha terbangun dari tidurnya masih mengenakan pakaian semalam. Kepalanya terasa sangat pusing karena semalam mabuk berat.
"Perasaan semalem dua gelas doang." Gumamnya pelan.
Natha mendudukkan tubuhnya di ranjang lalu meraih air di nakas dan meminumnya, memejamkan matanya sebentar mencoba mengingat hal bodoh apa yang ia lakukan semalam ketika mabuk. Namun tak bisa, kepalanya semakin pening. Beruntung sekarang minggu jadi ia tidak bekerja.
"Gue pulang pesen taxi kan semalem." gumamnya mengingat-ingat. Lalu mencari hp nya untuk mengecek apakah ia menelfon orang random seperti dulu, karena itulah kebiasaan yang ia lakukan ketika mabuk.
Natha menghela nafas lega karena tidak ada riwayat call dari hp nya, Natha memejamkan matanya lagi mencoba mengingat kejadian semalam karena ia akan overthinking kalo habis mabuk gini.
"Perumahan Anggrek blok J, bener?"
"Nomer 47, bener?"
"Bener!"
"Teken pin nya."
"222241"
"mau nginep?"
Natha membuka matanya panik, "aaa bego banget." rengek Natha merutuki kebodohannya sendiri, wanita itu memejamkan matanya lagi mencoba mengingat wajah pria itu tapi tidak ingat.
Natha menarik nafas dalam lalu menghembuskannya. "Okay tenang Natha, lagipula lo nggak akan ketemu lagi." Natha mencoba menenangkan dirinya.
Lalu menutupi kepalanya dengan selimut dan membukanya lagi, "Berarti dia tau rumah gue dong."
"Mati ajalah gue..." Natha menenggelamkan tubuhnya ke dalam selimut, menyesal kenapa mabuk kemarin, merutuki kebodohan yang ia lakukan, bersumpah tidak akan menginjakkan kaki ke bar sialan itu. Beruntung suaminya tidak pulang kemarin.
Ting!
Althaf : pagi sayang
Althaf : maaf ya yg kemarin
Althaf : aku pulang nanti siang
readNatha mencibir pelan setelah membuka chat dari suaminya yang selalu bersikap seenaknya.
Natha mengikat asal rambutnya, rencananya hari ini tidak banyak karena ia ingin bermalas-malasan untuk weekend ini, setelah ini ia akan mandi dulu untuk mendinginkan kepalanya lalu memesan sarapan dan mungkin nanti akan memeriksa sebentar tugas-tugas mahasiswanya.
Natha tidak memasak hari ini, ia memilih memesan makanan lewat online, ia memilih sarapan bubur pagi ini karena perutnya masih sedikit mual.
***
Althaf mengancingkan kemejanya. "Kamu nggak mau disini lebih lama?" Sherina menghampiri Althaf di depan cermin dan memeluknya dari belakang.
"Kemarin kan seharian aku sama kamu." Althaf lanjut menyisir rambutnya.
"Nggak mau sarapan dulu sama aku." Sherina membuka kancing kemeja paling atas milik Althaf dan meraba dada pria itu.
Althaf melepaskan tangan Sherina dan mengancingkan kembali kemejanya. "Udah, aku mau pulang." Pria itu lanjut meraih topi dan maskernya untuk ia pakai.
"Aku duluan, nanti kamu pesen taxi aja ya." Lanjut Althaf lalu keluar kamar meninggalkan Sherina disana dengan perasaan kesal.
Sherina meraih hpnya dengan kesal, lalu membuka aplikasi instagramnya, mengetikkan nama @nathazahra di kolom pencarian, akun instagram yang sering ia kepoin. Memencet feed paling atas disana, lalu mencibir pelan. "Cakepan juga gue." Kesalnya melempar hpnya asal, setelah itu meraih pengaman di kasur yang mereka pakai semalam lalu membuangnya asal ke tempat sampah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Second Life
RomanceNatha dulunya juga seorang gadis yang memimpikan pernikahan yang bahagia, punya keluarga kecil yang hangat dan menyenangkan, seperti keluarganya dulu saat bersama orang tuanya dengan kakak-kakaknya. Natha adalah sosok gadis yang ceria, ekstrovert, p...