"sepertinya buru buru sekali?"
Pete menoleh ke meja makan,disana terdapat ayah nya yang sedang menyantap makan siang.
"aku ingin pergi belanja,ayah ingin sesuatu?"
ayah Pete menaik kan kedua alis nya
bukan nya kemarin lusa sudah belanja ya?
"belanja lagi?"
"kemarin ada beberapa yang Pete lupa beli ayah"
"ya sudah,jangan lama lama biu,hari sudah sore"
"baik ayah"
Pete beranjak pergi dari meja makan sambil membawa tas belanjaan nya
---------
Pete menyusuri setiap lorong supermarket tempat nya belanja sambil bergumam kecil mengingat apa yang dia butuh kan
"pewangi ruangan sudah,mie instan juga sudah,apa lagi ya?ouh aku hampir melupakan nya, cookies kesukaan ku"
mata Pete melirik ke arah yang tak beraturan sambil mencari rak yang berisi Snack ringan.
tangan nya terulur mengambil cookies yang hanya tinggal 1 bungkus di rak tersebut
SRET
eh?
cookies kesukaan nya lebih dulu di ambil oleh seseorang,anak kecil kah?
Pete menoleh ke bawah
"loh,kau disini?"
Pete terkejut,bukan tanpa alasan
pria yang dia temui tadi pagi,kini dia temui kembali di supermarket
"kau lagi?"
Pete melirik tak suka
"sepertinya kau tidak suka jika bertemu dengan ku"
Vegas tertawa pelan
"bukan begitu,hanya terkejut"
"sedang apa?"
"kau tak lihat? aku berbelanja disini"
"galak sekali"
"tidak,ini lah aku"
"dengan siapa kesini?"
"sendiri"
"sendiri?"
"kau mengejek ku?"
"bukan begitu maksud ku,sudah lah"
Pete beranjak pergi namun seketika berhenti
dia melupakan sesuatu
"Vegas?"
"ada apa?"
"cookies nya untuk ku ya?"
"tidak bisa,ini sudah menjadi milik ku,lebih baik kau pergi sana"
Pete cemberut dengan penolakan Vegas
"ku mohon yaa,itu kesukaan ku,aku akan membayar belanjaan mu jika kau memberi nya pada ku"
"aku punya uang"
"lalu kau mau apa?"
Vegas menyeringai di dalam hati nya
ini kesempatan nya untuk mengerjai Pete
"antarkan aku pulang"
TBC
up sedikit dulu soal nya lagi sibuk guys
maaf typo nyaa
KAMU SEDANG MEMBACA
paralysed
Teen Fictionusaha Pete membujuk Vegas agar mau mengajarkan nya bermain ice skating berujung kesalahpahaman yang terjadi antara mereka berdua yang membuat mereka terpisah tanpa adanya kata perpisahan