4

52 8 0
                                    


mendorong kursi roda di tepi trotoar,itu lah yang Pete lakukan sekarang

mengantar Vegas pulang

"seperti nya akan hujan"

Pete melihat awan yang agak hitam

benar,akan hujan

"kalau begitu aku harus cepat mengantar mu,nanti kita basah kuyup"

Pete mempercepat dorongan kursi Roda Vegas

"maaf merepotkan mu"

"sudah lah,lagipun ini kemauan ku"

Pete membuka gerbang kecil di depan pintu rumah Vegas dengan agak terburu-buru,awan nya semakin hitam,mungkin akan ada badai

"dimana kunci rumah mu?"

Vegas merogoh saku kemeja yang di gunakan lalu memberikan sebuah kunci dengan mainan kucing kepada Pete

"kau bisa ke kamar sendiri kan?aku harus pulang secepatnya"

Vegas mengangguk kecil

"hmm,aku bisa,terimakasih"

"aku pergi du-

terlambat hujan nya sudah turun

"ayo masuk Pete"

"yaah hujan,bagaimana aku bisa pulang?"

"sepertinya hujan nya tidak akan berhenti"

"lepas sepatu mu dan letak kan saja di sana,aku akan mengambil selimut"

"eh tidak usah,aku tidak mau merepotkan mu"

"tidak apa,lagi pula aku yang membuat mu terjebak hujan begini, sebentar"

Vegas beranjak pergi ke sebuah kamar di lantai satu sambil berusaha mendorong kursi roda

SRET

"boleh ku bantu?"

Vegas menoleh,Pete tersenyum manis ke arah nya dengan rambut yang sedikit basah dan lesung pipi yang...sangat indah

"tentu,kamar nya disana"

---------

"iya ayah,aku akan pulang jika hujan nya reda"

Pete duduk di sofa sebuah kamar,mungkin kamar Vegas.

"berikan handphone nya pada Vegas"

Pete melihat ke arah seberang,terlihat Vegas sedang duduk di kursi roda sambil membaca sebuah buku

mungkin novel?

"Vegas,ayah ingin bicara dengan mu"

Pete memberikan handphone ke arah Vegas

"halo paman"

"kau harus jaga putraku selama dia ada di rumah mu ya,jangan sampai dia lecet sedikit pun"

"cerewet sekali,aku tidak akan melakukan apapun pada putramu paman,aku lumpuh jika kau lupa"

"kata kata itu lagi,kapan kau akan memulai terapi mu?"

"mungkin suatu hari"

"ya sudah aku tutup dulu telfon nya,maaf merepotkan mu"

"aku sama sekali tidak merasa repot,jaga kesehatan paman ya"

handphone yang tadi di tangan Vegas kini berada di tangan Pete

"ini"

"halo ayah,sudah dulu ya,aku mencintai mu"

"iya,baik baik di sana"

panggilan terputus

Pete menoleh ke arah Vegas,dia masih setia dengan buku yang dibaca nya tadi

"Vegas?"

"hmm?"

"aku tidak sengaja mendengar ayah tadi berbicara soal....terapi mu"

"ooh"

"ooh?"

"ya aku bisa kembali berjalan jika aku mengikuti terapi dengan rutin,tapi aku hanya mengikuti nya beberapa kali yang tentu nya tidak akan membuat ku sembuh"

"kenapa tidak melanjutkan nya?"

"dulu bibi nam,pengasuh ku dari kecil yang mengantar ku,tapi setelah beberapa Minggu,dia mengundurkan diri karena umur nya sudah terbilang tua,jadi tidak ada yang bisa membawaku"

"bagaimana kalau aku?"

"kau?"

"iyaa,bagaimana?"

"tidak perlu"

"yaah Vegas,mau ya,ya,ya"

Vegas melihat ke arah Pete

"kenapa kau sangat ingin aku bisa kembali berjalan?"

"waktu itu ayah bercerita,dia bilang kau sangat ingin mengikuti lomba ice skating tingkat nasional,tapi karena sekarang kau..maksud ku karena kau kecelakaan jadi kau tidak bisa sampai ke tingkat nasional"

"kau mau menemani ku terapi?"

"tentu"

"jadwal nya tanggal 14 besok,jam 8 pagi sampai jam makan siang"

"besok lusa?"

"iya"

"tapi kau harus berja hi sesuatu dulu"

"apa?"

"setelah kau pulih dan bisa berjalan lagi,kau harus mengajarkan ku ice skating"

Vegas diam sejenak

"baiklah aku setuju"














TBC

segini dulu ya guys..

maaf kalau ada typo

paralysedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang