Penyakit mental tidak seperti penyakit fisik yang memiliki rupa seperti penyakit cacar. Sedangkan penyakit mental seperti depresi, gangguan panik terkesan abstrak atau sulit untuk dilihat.
Depresi bukan sekedar "merasa agak sedih"
Itu kata yang salah. Kata depresi membuatku teringat pada suatu hal seperti ban bocor, sesuatu yang rusak dan tidak bisa bergerak. Mungkin depresi tanpa serangan panik atau cemas memang terasa seperti itu. Tapi depresi yang dibalut dengan rasa ketakutan bukanlah sesuatu yang datar atau tidak bergerak.
Pada titik terburuk kita tentunya sering mendapati diri kita yang putus asa dan mengharapkan kesakitan lain, kesakitan fisik lain, karena pikiran manusia memang tidak terbatas, dan siksaan - siksaan pikiran—ketika benar-benar terjadi — juga sama sekali tidak terbatas.
Depresi juga tidak selalu memiliki sebab yang jelas.
Depresi juga bisa memengaruhi banyak orang. Orang-orang yang berambut indah, orang-orang yang hidupnya mewah, orang-orang yang tinggi maupun pendek, orang-orang dengan kehidupan pernikahan yang bahagia, orang-orang yang baru naik jabatan, orang-orang yang bisa menari, menyanyi, melakukan trik kartu dan bermain gitar, orang-orang cantik, orang-orang yang ganteng, orang-orang yang membanjiri unggahan status mereka dengan kebahagiaan —yang diluar kelihatannya tidak punya alasan untuk bersedih.
Depresi itu sungguh misterius, bahkan bagi penderitanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Perjalanan Untuk Tetap Hidup
Non-FictionIni adalah kisahku yang sedang berjuang melawan depresi. Aku hanya ingin kepedihan dalam hidupku ini lenyap. Aku bukannya ingin bahagia tapi aku ingin menjadi normal. Siapa sangka akibat trauma yang telah aku terima selama 5 tahun bisa mengakibatkan...
