back.

315 14 1
                                    

kehilangan kedua putranya membuat jean sangat stres.

mereka bertanya kepada semua orang

namun tidak ada yg melihat kedua putranya.

sampai suatu ketika..

ada sebuah berita kalau ditemukan nya dua anak lelaki yg terluka cukup parah

dan ya.

itu adalah kedua putranya.

mereka semua langsung bergerak ke lokasi.

disana sudah ramai.

Jean menerobos orang orang itu.

disana terlihat dua anak lelaki yg sudah terkapar dengan darah di tubuh mereka.

"pak, mohon mundur sedikit.." kata satu orang disana

Jean hanya diam.

Jean berlari dan memeluk kedua putranya

Tiba tiba..

jean merasakan tangan kecil jio bergerak.

jio memegang baju yg dipakai Jean.

"sayang?" kata Jean yg sudah menangis.

namun, mata jio tidak terbuka.

hanya tangan nya saja yg bergerak.

Jean mencium kening Jio.

"gapapa sayang, daddy disini." kata Jean sambil terus memeluk kedua putranya.

Jio dan sakiya pun dibawa pulang ke istana.

dan diobati disana.

Jean hanya menatap kedua putranya yang tidak sadarkan diri.

"ih anjir lu diem ga" kata eiryn yg sedang mengobati sakiya.

"minggiran dikit bjir" kata Malvin

"diem bjir, nanti lecet anjay" kata eiryn

"orang udh lecet" kata Reyna

"eh iya, hehe" kata eiryn

"IH ANJIR" Malvin berteriak

"BERISIK!"

"DIBILANG NANTI LECET!" kata eiryn

"lu percaya ga kalau itu luka kaya bekas apasi namanya?" kata Malvin

"ya apa anjir" tanya eiryn

"kaya abis di tembak pake panah bjir" kata Malvin

eiryn, Malvin, dan Reyna melihat lagi luka sakiya

"masa iya?"

"tapi kayanya iya sih" kata eiryn

"TAPI MASA IYA ANJIR" kata eiryn

"kan cuma teori gw"

"sapa tau bener" kata Malvin

"alah, Lo mah ngarang Mulu" kata eiryn

"lo kepala batu bgt anj" kata Malvin

"lah ini mah kata Malvin bener bjir" kata el

"MANG EA?" tanya eiryn

"iya."

"lo liat tuh, kaya abis di panah". kata el

"eh iya juga" kata eiryn

BLOOD OF THE MOON 2 [ END. ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang