𝙘𝙝𝙖𝙥𝙩𝙚𝙧 𝟰

139 21 0
                                    

Kedua sudut bibirnya terangkat. Senyum itu tidak lepas dari wajahnya. Menatap haru hari bahagia sahabatnya

Didepan sana, Jihoon dan Hyunsuk resmi menikah

Di gedung yang sama dengan gedung yang dulu pernah Ia sewa untuk pernikahannya

Tak terasa, cairan bening muncul dari sisi matanya. Ia mengarahkan lensa tepat didepan meja yang Ia tempati, "Mereka udah nikah, Vis. Aku seneng banget lihatnya."

Lewat kamera itu, Ia melihat tangan Travis yang menangkup wajahnya. Tanpa berkata apapun, lelaki itu hanya diam dengan senyum tipisnya. Jemarinya menyapu wajah basah Junkyu, "Makasih ya udah nemenin aku sampai sejauh ini. Hati aku jauh lebih ringan. Kamu berbaik hati masih nemenin aku sampai detik ini, padahal aku tau disini bukan tempat kamu lagi."

Travis menggeleng seolah mengatakan jika Ia tak masalah dengan yang dirinya lakukan

Junkyu seolah buta dan tuli pada sekitar. Walau Ia tau sejak tadi dirinya ditatap beberapa pasang mata sebab berbicara sendiri. Ia tidak peduli, Ia hanya ingin Travis

.

.

.

.

.

Acara telah selesai. Para tamu sudah pulang sejak tadi. Sekarang gedung itu hanya diisi kerabat dan sahabat mempelai

Junkyu masih dengan kameranya. Berdiri di sudut ruangan, melihat Travis yang tengah menatap Jihoon dan Hyunsuk didepan sana

"Iya aku makan nanti," ucap Junkyu ketika melihat Travis yang mengisyaratkan agar Junkyu segera makan, sebab jam sudah melewati waktu makan siang, "Aku mau foto-foto mereka dulu. Sayang kalo gak difoto, moment sekali seumur hidup."

Lewat lensa kamera itu, Junkyu melihat Travis yang menggenggam tangannya ketika beranjak dari sana. Mereka melangkah beriringan

Junkyu memotret Jihoon dan Hyunsuk yang terlihat manis didepan sana. Ia juga memotret beberapa objek menarik didalam gedung itu. Niatnya Ia akan menjadikan foto dan video yang Ia ambil hari ini sebagai hadiah pernikahan mereka. Tentunya setelah dirancang sedemikian rupa hingga menghasilkan karya yang indah

Namun ketika kamera Ia arahkan ke suatu arah. Lensa itu menangkap eksistensi Jeongwoo— adiknya Jihoon yang tengah duduk bersama satu orang lainnya

Keduanya terlihat menikmati dessert dengan diiringi candaan

Jantungnya bertalu cepat. Kameranya perlahan turun dari depan wajahnya. Tanpa sadar bahwa Ia melepaskan genggaman antara dirinya dan Travis. Dirinya mematung sebab terlalu terkejut

JE VOUS AI TROUVÉTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang