PROLOG

412 16 0
                                    

"Gue terima perjodohan ini, terserah lo mau marah, kesel atau apalah itu. Gue engga peduli." ucap seorang laki-laki bertubuh tinggi di depan seorang gadis yang kini sudah menangis menutup wajahnya dengan kedua tangannya.

Gadis itu menatap nyalang lelaki di depannya tak suka. "Engga ada jawaban lain selain itu?" lirihnya.

Lelaki itu menggelengkan kepalanya, ia ingin sekali menolak namun orang tuanya tidak bisa di bantah apalagi ini menyangkut wasiat mendiang kakek dan neneknya.

"Ngga ada alasan lain yang bisa gue pakai. Lo terima aja."

"Gue.. masih sekolah, kak."

"I know."

Mendengar hal itu sang gadis semakin kencang menangis. Kini satu-satunya harapan untuk tidak menikah sudah sirna.

Perjodohan gila yang dilakukan mamanya akan terlaksana minggu depan. Ia masih sekolah dan tidak mau menikah muda, satu-satunya harapannya sekarang malah memilih menerima perjodohan daripada menolaknya padahal mereka sama-sama enggan.

"Sekolah gue gimana kak kalau gue nikah sama lo? Kuliah lo juga,"

"Sekolah ya sekolah, kuliah ya kuliah. Karena setelah nikah kita urus diri masing-masing. Kita cuma tinggal bareng nantinya." lelaki itu mencoba memberikan pengertian.

"Gue butuh jawaban lo sekarang, Anshara. Jangan buat gue nunggu dengan perasaan yang engga enak."

Gadis bernama Anshara itu terdiam sejenak, ia berusaha untuk tidak mengeluarkan isakan tangisnya lagi dan mulai berpikir jawaban apa yang pas untuk diutarakannya saat ini.

Gadis itu menimang. Jika menikah dengan lelaki yang sama sekali tak ia kenal ini hidupnya pasti akan berantakan, semua rencananya akan hancur seiring berjalannya waktu apalagi ia tidak tahu lelaki ini bisa membimbingnya atau membantunya apakah tidak.

Namun jika ia tidak menerima dan menentang sang mama, pasti wasiat yang sudah di buat akan hancur juga. Jalan satu-satunya yang harus ia tempuh memang menerima perjodohannya.

Ia menghela napas panjang sebelum menjawab.

"Dengan berat hati.. gue terima perjodohan ini."

Dan di sinilah awal mula seorang Anshara menjalani hidupnya dengan membuka lembaran baru bersama dengan seseorang yang tidak pernah ia sangka akan bersanding dengannya, seseorang yang bahkan tidak ia kenal, seseorang yang usianya terpaut 3 tahun lebih tua darinya.

Ia adalah Harsa, lelaki tinggi penuh tanggung jawab yang baru saja ia kenal setelah pertemuannya di ruang tamu rumahnya.

Dan satu minggu lagi, Harsa akan menjadi suaminya.

Bagaimana ia melanjutkan hidup nantinya?

We never know.

•○●○•

TO BE CONTINUE

-18 JANUARI 2024-



JEREMBAH KALBUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang