Bandung. Menjadi salah satu kota yang sangat indah bagi beberapa orang yang merajut cinta kasih di kota tersebut. Kota dengan beribu makna bagi seseorang yang mendapatkan cintanya di sana.
Anshara bukanlah orang asli Bandung begitu pula dengan Harsa. Tapi mereka dapat menjalin hubungan walaupun karena sebuah perjodohan.
Bagi Anshara, Bandung adalah sebuah kota dimana ia mendapatkan cintanya. Dimana ia bisa mendapatkan kebahagiaannya dan dimana ia mendapatkan makna cinta itu sendiri.
Kisah cintanya yang mulus merupakan hasil dari doanya yang begitu luas. Hal ini merupakan buah dari kesabarannya yang bertahun-tahun tertekan dalam hidupnya.
Sebuah perjodohan yang menurut sebagian orang tidak akan berhasil di kemudian hari ternyata malah membuat Anshara tau apa arti dari kebahagiaan. Perjodohan yang dilakukan orang tuanya berhasil.
Untuk itu, hari ini Anshara dan Harsa berniat untuk keliling bandung. Diam di alun-alun, gallery art date, museum date dan lain sebagainya yang bisa mereka lakukan di bandung.
Mereka tidak hanya berdua, tapi ada Devan yang akan menemani mereka bersama dengan kekasihnya, Genina.
Saat ini mereka tengah berada di alun-alun bandung yang begitu indahnya dihiasi berbagai pengunjung yang tengah menghabiskan waktu mereka di alun-alun.
Keempatnya tengah bersiap untuk pergi ke gallery art yang sedang di selenggarakan tak jauh dari alun-alun.
Ngomong-ngomong soal Genina. Gadis itu jadi menambah teman baru karena Devan membawa kekasihnya itu.
Ia dan Genina langsung akrab sedari pertama mereka bertemu di alun-alun ini. Keduanya nampak begitu bersemangat mengunjungi setiap tempat yang akan dikunjungi apalagi keduanya menyukai apapun berbau korea membuat keduanya makin-makin akrab lagi.
"Sayang banget ya kak, pulang dari gallery art langsung pulang ke rumah masing-masing padahal masih pengen main bareng." ucap Anshara yang sekarang berjalan menuju parkiran bersama Genina.
Gadis itu membiarkan Harsa dan Devan berjalan di belakang mengikutinya dan Genina membuat Harsa dan Devan menghela napas dengan kelakuannya padahal mereka ingin menggandeng gadis masing-masing.
"Asli, padahal aku seneng banget loh bisa main sama kamu kaya gini. Kita se frekuensi dan sayang banget kalo engga lebih lama lagi."
Keduanya pun masuk ke mobil, mereka berdua kompak duduk di kursi belakang sedangkan lelaki mereka di kursi depan.
"Gabisa apa kalo kamu yang di depan, Genina di belakang sama Devan?"
"Emang kenapa sih kalo kaya gini? Suka-suka aku sama kak Genina lah. Kak Devan juga ga keberatan. Iya kan kak?" tanya Anshara menaikkan satu alisnya garang.
"Iya Ansha."
"Udah lah Har. Biarin mereka berdua nanti di gallery juga balik sama lo." ujar Devan yang tidak mau memperpanjang debat.
Harsa hanya bisa menghela napasnya kasar. Ia menyalakan mesin mobil dan melajukan mobilnya menjauhi area parkir alun-alun.
Jalanan lumayan macet jadi sepertinya mereka membutuhkan waktu 30 menit untuk sampai di Gallery art yang di maksud.
Benar saja setelah 30 menit perjalanan, mobil yang dikendarai Harsa sampai di pelataran parkir gallery art yang tidak terlalu ramai itu.
Keempatnya turun dari mobil dan kedua gadis yang tadi berada di paling belakang kursi mobil itu mengacir ke lelaki mereka masing-masing dan menggandeng tangannya.
"Apa gue bilang Har. Mereka balik lagi." ujar Devan memutar bola mata malas.
Harsa hanya bisa terdiam, ia mengeratkan gandengan tangan mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
JEREMBAH KALBU
General FictionEND Bagaimana jadinya jika dua insan yang tak saling mengenal diharuskan hidup bersama dalam waktu yang lama karena sebuah perjodohan yang dilakukan orang tua? Pastinya akan terasa sulit apalagi keduanya tidak saling mengenal satu sama lain membuat...