- Song Hyun Ri
Aku menyukai sahabatku sendiri. Apa itu aneh? Ya, awalnya aku juga merasa begitu. Saat aku berumur sepuluh tahun, aku beranggapan kalau menyukai sahabat sendiri adalah hal yang gila. Aku pun membuat keputusan untuk tidak jatuh cinta kepada sahabat laki-lakiku sendiri. Tapi entahlah, semuanya perlahan berubah seiring bertambahnya umurku. Sepertinya apa yang dulu kuanggap aneh, kini menjadi kenyataan. Aku mulai merasakan hal-hal yang berbeda ketika bersama sahabatku itu, mulai dari jantungku yang berdetak kencang ketika ia menyentuhku, sampai kupu-kupu yang menggelitik perutku tiap kali ia tersenyum. Aku mulai menatapnya bukan hanya sebagai sahabat, tapi sebagai laki-laki. Tapi apa yang terjadi kalau aku menyatakan perasaanku? Apa dia akan tetap menganggapku sebagai sahabatnya, atau malah menjauhiku? Kalau tiga kata terakhir itu yang terjadi, lebih baik aku diam saja. Aku akan menyimpannya entah sampai kapan. Seperti sekarang.
- Byun Baek Hyun
Apa yang terjadi kalau aku menyatakan perasaanku kepada sahabatku sendiri? Apa sikapnya akan berubah? apa dia akan menjauhiku? Aish... kepalaku hampir pecah memikirkan berbagai pertanyaan gila itu. Yah, aku menyukai sahabatku. Kami sudah bersahabat sejak kecil. Saat masih kecil aku hanya menganggapnya sebagai sahabat, tapi semenjak kami memasuki SMA, aku mulai merasakan sesuatu yang ganjil, seperti jantungku yang berdebar abnormal saat dia menggandeng tanganku atau menatap mataku sambil tersenyum. "Kau jatuh cinta, Byun Baek Hyun!" seru hyung-ku setelah aku menceritakan hal aneh itu. jadi semenjak saat itu, aku tidak pernah mengajak sahabatku bermain di rumahku, takut mulut ember hyung-ku itu memberitahunya. Jadi, apa sebaiknya aku menyatakan perasaanku, atau tidak?
------------------------------------
susah banget bikin intro-nya. Gereget gak sih? maaf kalo bahasanya gaje .-.
dilanjutin atau enggak? it depends on your comment and vote. I will continue writing if you guys like this intro
KAMU SEDANG MEMBACA
Not My Best Friend Anymore
FanfictionMereka berdua memang sahabat, tapi tidak ada yang tahu bagaimana perasaan mereka sebenarnya satu sama lain. Mereka tidak pernah berpikir bahwa keduanya merasakan satu hal yang sama, sampai salah satu dari mereka mulai mengucapkan semua perasaannya s...