#2 Transfer Student

269 28 4
                                    

Kriiiinggg!!!

Bel masuk sudah berbunyi, tapi siswa-siswa di kelas Baekhyun dan Hyun Ri tak berniat menghentikan acara mengobrol mereka ataupun kembali ke bangku masing-masing.

Sementara itu, Hyun Ri sibuk berkutik dengan buku matematika dan pensilnya. Kedua matanya menatap sebuah buku lain, kemudian menulis di bukunya sendiri. Gadis itu sedang mencontek PR Baekhyun. Di depannya, Baekhyun menopang dagunya sambil memperhatikan sahabatnya itu. "Jadi, kenapa kau belum mengerjakan PR?" tanyanya.

"Aku langsung tidur setelah kau pulang semalam. Lagipula kau juga tidak mengingatkanku," Hyun Ri menatap sahabatnya sejenak, kemudian kembali menatap bukunya.

Baekhyun berdecak kemudian mencubit pipi Hyun Ri gemas. "Kau kira aku pembantumu?" Hyun Ri hendak membalas ketika Jung seonsaengnim, wali kelas mereka, memasuki kelas. Seperti biasa, sebuah senyuman tersungging di bibir guru berusia 25 tahun itu, dan seperti biasanya juga, ia nampak fashionable. Tak jarang para siswi menghampirinya saat istirahat untuk berkonsultasi tentang fashion. Kini printed dress Mango dan stiletto Versace melekat sempurna pada tubuh tingginya.

"Hari ini kalian memiliki teman baru," ujar Jung seonsaengnim. Beliau menoleh ke arah pintu, kemudian memberi kode kepada seseorang untuk masuk. Semua murid memandang pintu kelas dengan saksama, penasaran bagaimana rupa teman baru mereka.

Para siswi langsung menunjukkan ekspresi terkejut mereka saat melihat sosok sempurna muncul dari ambang pintu. Mereka mulai berbisik-bisik sambil menatap kagum murid baru itu.

"Annyeonghaseyo, jeoneun Kim Jong In iminda. Kalian boleh memanggilku Kai. Bangapsseumnida," murid baru itu membungkuk kecil kemudian tersenyum singkat, membuat para siswi kembali histeris dalam diam (?).

Hyun Ri menatap Kai dengan kagum. Yah, ia juga gadis normal, gadis mana yang tidak kagum saat melihat laki-laki tampan dihadapannya?

Sementara itu Baekhyun hanya menatap Kai tanpa minat. Matanya kemudian beralih ke arah Hyun Ri yang duduk di depannya. Melihatnya yang tidak mengalihkan pandangannya dari Kai membuat Baekhyun curiga. Ia mecondongkan tubuhnya ke depan. "Jangan bilang kau menyukainya."

Hyun Ri langsung menoleh ke belakang dan sedikit terkejut saat mengetahui bahwa kini wajahnya dan wajah Baekhyun hanya berjarak sepuluh senti. Tanpa sadar ia menahan nafasnya. Beberapa detik kemudian ia berdecak pelan, berharap hal itu bisa membuat detak jantungnya kembali normal. Jari telunjuknya mendorong dahi Baekhyun sehingga namja itu kembali ke posisinya. "Memangnya kenapa kalau aku menyukainya? Aku ini gadis normal."

Baekhyun menirukan perkataan Hyun Ri tanpa suara dengan berlebihan. Jujur saja, ia tidak suka kalau sahabatnya itu mengagumi laki-laki lain atau apapun, termasuk seperti saat ini. Matanya kembali memandang Kai yang kini berjalan ke arahnya—atau lebih tepatnya ke bangku kosong di samping Hyun Ri.

Setelah Jung seonsaengnim pergi, kelas kembali ribut, bahkan lebih parah dari biasanya. Beberapa siswi mencoba mendekati Kai dan mengajaknya berkenalan. Tapi hal itu tidak terjadi pada Hyun Ri. Ia tetap duduk di bangkunya tanpa berniat menyapa murid baru yang duduk di samping mejanya. Matanya memperhatikan teman-teman sekelasnya yang mengitari bangku tempat Kai duduk dengan heran. Yah, Kai memang sangat tampan, tapi ia tidak mau terlihat seperti orang yang tidak pernah melihat laki-laki tampan. Itu memalukan.

"Kau tidak mau menyapanya? Bukannya tadi kau bilang kau menyukainya?" tanya Baekhyun membuat Hyun Ri memutar badannya. "Sudah kubilang aku itu gadis normal, jadi aku tidak akan melakukan hal memalukan seperti itu. Kalau mereka, mereka itu sangat normal," Hyun Ri menunjuk siswi-siswi yang mengerumuni Kai seperti semut. Baekhyun mengangguk mengerti. Bertingkah seperti fangirl memang bukan gaya Hyun Ri.

Not My Best Friend AnymoreTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang