39. The Truth.

32 2 3
                                    

Hai. Dah up lagi nih gaes 🤏🏼

Siapin posisi enak, dan cemilan yang banyak biar makin enjoy bacanya 😋

Gak usah banyak cing cong deh 😙

Happy reading 💃🏻🤸🏻‍♀️🧘🏻‍♀️



Cukup lama Nagara dan Princess berada di pemakaman, matahari sudah mulai terbenam, senja muncul dari ufuk barat. Mereka memutuskan untuk pergi dan segera ke rumah Princess.

Di dalam mobil, Nagara memberi tahu semua temannya untuk segera berangkat ke manshion Wu.

"Nagara, sedekat apa kamu dengan Lilyra?"

Nagara menggeleng lemah. "Tidak terlalu dekat, tidak banyak waktu yang kita lalui bersama. Dia sangat jarang pulang, dan aku sangat jarang ada waktu untuk bermain bersama."

"Berarti, kamu tidak tahu kehidupannya selama di Paris?"

Nagara membuang napas kasar, "Aku hanya tahu kegiatan sehari-harinya dari kakek, aku tidak tahu dengan siapa dia berteman, tidak tahu bagaimana dia menjalani hari-hari sulitnya."

"Saat Lyra baru saja meninggal, mamaku selingkuh, aku bertengkar hebat dengannya, hingga keluar ucapan dari mamaku bahwa aku yang membunuh Lyra, aku yang menjauhkan dia dari arti keluarga yang sebenarnya, aku yang terlalu tamak." suaranya semakin parau, Nagara menceritakan kisah pilu dengan menahan tangisnya.

Princess mengusap lembut lengan Nagara, "Aku yakin, Lilyra sangat menyayangimu, dia punya alasan sendiri untuk menetap di Paris. Jangan menyalahkan diri sendiri Ga,"

Nagara hanya menoleh dengan senyum lembut. Ia menggenggam tangan Princess dan menciumnya sekilas. "Terimakasih, kamu tidak memandangku rendah setelah tahu aku serapuh ini."

Ditengah perjalanan, Nagara berhenti di sebuah supermarket. "Tunggu sebentar ya."

Princess mengangguk, ia menunggu Nagara sambil menghubungi sahabatnya.

"Cess lo dimana sekarang?"

"Masih dijalan Chen, lo udah di rumah gue?"

"Iya, gue berangkat sama Jefan tadi, Amora juga sudah sampai sama Candy. Buruan, mama papa lo sudah sampai."

"Iyaiya sebentar lagi sampai kok."

"Eh, temen-temennya Nagara sudah sampai semua?"

"Kayaknya cuma Alan, Aska sama Jefan. Aksa belum sampai."

Kening Princess mengernyit bingung. "Yaudah iya, gue matiin telfonnya,"

Panggilan terputus ketika Nagara masuk ke dalam mobil membawa beberapa kotak yang berisi bubuk teh berkualitas tinggi. "Untuk papamu."

"Bagaimana kamu tahu papa suka teh?"

"Hanya menebak."

Mereka melanjutkan perjalanan.

Sesampainya di manshion Wu, Nagara dan Princess segera masuk, didalam sudah seperti pesta, banyak makanan yang sudah dihidangkan. Terlihat sang mama sedang memasak di dapur dibantu oleh Chen zhi, Amora dan Candy yang menata meja makan.

"Mamaaa." nyaring suara Princess terdengar di telinga perempuan berusia 50 tahunan itu.

"Hmm, akhirnya pulang juga kamu."

"Aku kangen banget tahu ma," Princess memeluk hangat sang mama.

"Tante, selamat sore." Nagara menghampiri ibu dari kekasihnya itu.

My Weird Boyfie {(END)(PROSES TERBIT)}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang