Hai. Dah up lagi nih gaes 🤏🏼
Siapin posisi enak, dan cemilan yang banyak biar makin enjoy bacanya 😋
Gak usah banyak cing cong deh 😙
Happy reading 💃🏻🤸🏻♀️🧘🏻♀️
Terlihat dari ekspresi yang Nagara keluarkan kening mengernyit, pandangan fokus ke sebuah benda, serta tangannya yang mengepal erat, sungguh kemarahan yang menggebu. Walaupun ia tidak dekat dengan sang adik, tetapi Nagara mengetahui betul potensi adiknya dibidang seni, terutama melukis sebagai plan B setelah ballet.
"Saya juga tidak percaya, karena anak saya selalu menceritakan tentang adikmu sebagai seseorang yang berbakat."
"Princess pernah depresi selama 2 tahun karena kehilangan Lilyra. Saya ingin menemukan jawaban yang sebenarnya."
"Kenapa pihak kampus diam saja?!" pekik Nagara kesal.
"Hanya itu yang bisa saya beri tahu, saya yakin dengan kata kunci itu, kamu tahu langkah apa yang harus dilakukan."
Nagara menghela napas kasar, ia meredam emosi perlahan.
Sesaat kemudian, Vero memasuki ruang kerja untuk menggantikan sang papa yang keluar dari ruangan. Nagara pun berdiri karena Vero tak kunjung duduk.
"Lo sudah tahu siapa gue, kan?"
Nagara tersenyum singkat. Ingatan Nagara memutar kembali saat Aksa menunjukkan sebuah web FBI yang menyatakan bahwa Satra seorang buronan, terdapat nama Vero Wu Makenzie terpampang jelas sebagai leader kompi Intelejen, saat itulah Nagara mengetahui bahwa kakak dari kekasihnya itu bukanlah pebisnis biasa.
"Gue mengungkap identitas gue karna gue gak mau adik gue dalam bahaya seperti di pesta saat itu."
"Gue bakal bantu lo menemukan jawabannya, tapi bayarannya, jangan sekali-sekali lo nyakitin hati adik gue! Kalau lo memang gak suka sama Princess, putuskan sekarang juga!"
Nagara memasukkan kedua tangannya kedalam saku dan menatap keluar balkon. "Princess yang bikin gue hidup bang. Disamping dia, gue gak perlu sok kuat."
Nagara menoleh ke arah Vero, "Gue minta maaf, gua akui, awalnya gue cuma mau manfaatin Princess..."
Bugh!
Belum selesai ucapan Nagara Vero membogemnya, hingga ia tersungkur. Darah mengalir dari ujung bibirnya. Vero mencengkeram kemeja Nagara dan hendak membogemnya lagi.
"Abang stop!!!" teriak Princess yang berada di ambang pintu. Ia mendengar semua ucapan sang kakak kepada Nagara.
Ia mencoba melerai kedua lelaki tinggi jangkung itu. Princess membantu Nagara berdiri.
"Sakit, ya?" Nagara menggeleng pelan.
"Abang apaan sih?! Kenapa harus pakai otot huh?!"
Sontak semua penghuni rumah itu menghampiri karena mendengar teriakan Princess.
"Vero berhenti!" hardik sang papa.
Vero pun keluar dari ruangan menuju dapur.
Nagara dan yang lainnya berkumpul di ruang tamu. Princess mengambil kotak obat.
"Lo gak papa Ga?" tanya Alan khawatir
"Ga, kaki lo berdarah lagi." imbuh Jefan kala melihat darah keluar dari kaki Nagara yang masih terbalut perban.
Nagara hanya menggeleng sekilas, lalu berdiri dengan sedikit kesulitan. "Om, tante, izinkan saya menyampaikan sesuatu."
Setelah mendapat anggukan dari tuan Yitian, Nagara dengan tiba-tiba membungkukkan tubuhnya. "Shūshu āyí, duìbùqǐ." (Om tante saya minta maaf.)
"Awalnya saya mendekati Princess agar dapat informasi tentang anda selaku rektor kampus, saya tidak tahu jika Princess adalah sahabat adik saya, tapi setelah berinteraksi beberapa saat dengan Princess, saya menyukainya, dia satu-satunya perempuan yang membuat saya hidup,"
"Disamping dia, saya tidak perlu menjadi orang lain, saya tidak perlu terlihat kuat, atau berusaha menjadi orang yang sempurna."
"Saya akan berusaha merubah diri saya agar lebih pantas berdampingan dengan Princess. Saya akan menghargainya, jadi saya mohon percayalah dengan saya."
Vero mendengar semuanya, ia merasa bersalah telah memukul Nagara. Princess juga mendengar semuanya sembari memeluk kotak obat. Tuan Yitian tersenyum mendengar pengakuan cinta lelaki yang mendapat julukan Playboy itu. Sedangkan para sahabat Princess dan Nagara tertegun tak menyangka.
"Sudah-sudah, kenapa menjadi tegang begini."
"Princess cepat kemari sayang, obati luka Nagara." pinta sang mama.
"Saya tidak apa-apa tante, maaf saya tidak bisa terlalu lama disini, saya harus kembali dan mencari jejak lukisan adik saya yang telah di tiru oleh orang lain."
Alan, Jefan dan Aska pun ikut berdiri. "Kami juga pamit om, tante."
"Tapi lukanya..." tangan Princess dicegat oleh sang papa.
"Pergilah, selesaikan urusanmu." damai tuan Yitian membiarkan Nagara dan teman-temannya pergi.
Setelah kepergian mereka, Princess meletakkan kotak obatnya dengan kasar lalu pergi ke kamar dengan muka kesal. Chen zhi, Amora dan Candy pun menyusul.
"Kamu sih, main pukul pukul aja." sang mama menepuk lengan kekar anak lelakinya itu.
Vero menghela napas kasar.
Didalam kamar, Chen zhi, Amora dan Candy berusaha menghibur Princess.
"Ciyee yang baru saja dikasih pengakuan cinta." Chen zhi merangkul sahabatnya yang tengah murung itu.
"Aaaahhh jadi iri deh gue." Candy menambahkan.
"Siyi ikin birisihi miribih diri igir libir pintis mindimpingi Princiss." Amora meniru kalimat terakhir yang Nagara ucapkan sembari memonyongkan bibirnya.
Bukannya terhibur, Princess justru semakin kesal. "Apaan sih kalian,"
Mereka berempat berpelukan. "Sudah lah Cess, jangan terlalu marah sama bang Vero, bang Vero begitu karna gak mau adiknya disakiti, ini juga kali pertama kan lo pacaran. Wajar lah seorang kakak khawatir."
"Iya Cess, apalagi cowoknya modelan Nagara yang penuh rumor percintaan."
"Yang penting Nagara sudah jujur sama perasaannya."
Princess pun mengangguk setuju dengan ucapan sahabatnya. "Kalian nginep disini kan?"
"Gak bisa Cess, gue habis kena marah manajer gue karna masuk berita lagi kemarin." ucap Amora yang terkena skandal begal saat berbelanja dengan Candy.
"Gue juga gak bisa Cess, mama papa gue besok balik."
"Sama, gue juga. Mama papa gue juga balik besok pagi." sahut Chen zhi yang sama dengan kondisi Candy.
Princess membuang napas kasar. "Baiklah, kalian harus pulang sekarang, jangan terlalu malam, gue khawatir."
Mereka bertiga pun mengangguk lalu berpamitan pulang ke rumah masing-masing."
To be continue....
Uhuy uhuy jadian uhuy. Aakskdbejsidjebwj 🤸🏻♀️
Ikutin sampai taman. Mwah 💋💋💋
KAMU SEDANG MEMBACA
My Weird Boyfie {(END)(PROSES TERBIT)}
Roman d'amourKisah tentang Naga, pemuda tampan pemimpin perusahaan hiburan terbesar yang mempunyai trauma akan kehilangan dan menjadikannya seseorang yang dikelilingi banyak perempuan tetapi tidak percaya akan cinta. Tiba-tiba bertemu seorang gadis muda, desaine...