Rewrite The Dream : Value

32 3 0
                                    

"Selera gue yang bervalue tinggi, makanya gue naikin value biar setara."
–Hagita Ankara

•••


Romeo, take me somewhere we can be alone

I'll be waiting, all there's left to do is run

You'll be the prince and I'll be the princess

It's a love story, baby, just say, "Yes"

Romeo, save me, they're tryna tell me how to feel

This love is difficult, but it's real

Don't be afraid, we'll make it out of this mess

It's a love story, baby, just say, "Yes"

Lagu bertajuk 'Love Story' yang dinyanyikan oleh Taylor Swift itu mengalun indah. Hagita yang sedang bersantai di cafe dekat sekolahnya bersama Gina sangat menikmati musik yang diputar.

Dipojok cafe duduk seorang pemuda yang sibuk menyesap kopinya. Melihat Hagita menyanyikan lagu tersebut, membuatnya salah tingkah. Hagita menyukainya, wajar kan Namika salah tingkah?

"Git, kok lo ambis banget sih? Santai aja dulu kali, masih muda." Ujar Gina.

"Selera gue yang bervalue tunggi, makanya gue naikin value biar setara. Bias gue, Nam-joon. Yang lulusan S2, IQ tinggi, diplomat, aset negara, wamil aja dapet penghargaan." Hagita menjawab. Tentu saja tipe idealnya adalah sang bias. Namika? Pemuda itu sangat dekat dengan tipe ideal Hagita, oleh karena itu ia menjadi tipe ideal Hagita.

"Udah lama, Mik?" Sebuah suara membuat Hagita dan Gina menoleh ke sumber suara. Disana ada seorang pemuda berhoodie hitam dengan kacamata yang tersemat dihidung mancungnya tengah duduk dan seorang pemuda yang baru saja tiba.

Mereka adalah Namika dan Aji yang sedang ada janji temu di cafe itu.

"Engga, baru aja." jawab Namika.

"Yaudah, kuy latih anak-anak!" ajak Aji.

Harji Kamael Pradipto atau Aji adalah teman dekat Namika. Perawakannya tinggi, manis, kaya, jarang sekolah, dan pastinya adalah pacar Gina.

"Kuy!" jawab Namika sambil berlalu keluar.

"Git, heart-heart ya bawa motornya." Ujar Namika saat melewati Hagita.

"Hah?"

Namika menghentikan langkahnya. "Hati-hati, Gita. Gatau jokes bapak-bapak lo!" jawab Namika mengejek.

"Gue bukan bapak-bapak, lo kali yang bapak-bapak." Ujar Hagita.

"Iya, bapaknya anak lo."

•••

"Udah cukup latihannya, besok udah ada Sabeum Jung kembali." Ujar Namika yang diangguki para juniornya.

Pemuda itu melirik sekilas jam tangan yang melingkar ditangannya. Jam merk Zenith itu menunjukkan pukul 05.13 sore. Itu artinya waktu magrib sudah dekat.

"Kalian langsung pulang kerumah masing-masing, jangan sampai saya liat kalian ada yang berkeliaran pakai dobok." Peringat Namika tegas.

Dikelas Taekwondo, Namika dikenal sebagai Sonbae yang tegas dan galak. Tidak ada juniornya yang berani macam-macam dengan Namika, sebab sabuk hitam ke 8 berada ditangannya.

Rewrite The DreamWhere stories live. Discover now