Mitos & Fakta Daun Kelor
by HygeaGalenicaPembahasan ini terpintas saat aku pulang dari kantor tadi sore wkwkwk
Nahhh, tadi sore bapakku mau petik. Di depan rumah banyak, jadi sering makan.
Tapi pas aku bilang gitu sama teman kerjaku yang besar di Jawa. Dia terheran-heran 😅
Oke, kita mulai dari mitosnya dulu
Di wilayah-wilayah yang masih memegang erat tradisi dan budaya, daun kelor digunakan untuk membantu orang-orang yang sakit atau yang akan meninggal untuk melepaskan kesaktiannya. Sebab orang-orang yang sakit dalam waktu lama kerap dikaitkan dengan kesaktian yang dimilikinya.
Masyarakat yang masih memegang teguh kepercayaan nenek moyang seringkali menggunakan daun kelor untuk tolak bala atau menghindari hal-hal buruk di rumah. Salah satunya mengobati orang yang telah sakit sejak lama tanpa diketahui penyebab penyakit yang pasti dan sering dikatakan sebagai korban praktik santet dan ilmu hitam.
Jadi, secara tidak langsung, orang Bugis atau mayoritas orang Sulawesi yang suka makan sayur daun kelor dapat perlindungan ilmu hitam karena suka dikonsumsi sehari-hari
Coba deh lihat rumah orang Bugis, biasanya di depan rumahnya ada pohon kelor
Dan saat aku kasih tau hal itu ke temanku yang orang Jawa ini tentang hal itu. Hebatnya dia pengen budidayakan di rumahnya juga wkwkwk
Katanya pas merasakan sayur bening kelor juga enak👍
Sebenarnya mitos yang beredar tentang kelor ada kaitannya dengan fakta perihal kandungan kelor.
Apalagi yang berkaitan dengan kesehatan.
Kelor atau merunggai (Moringa oleifera) adalah sejenis tumbuhan dari suku Moringaceae. Kelor memiliki banyak manfaat dalam menyembuhkan berbagai macam penyakit. Tercatat, ada lebih dari 300 penyakit yang dapat disembuhkan dari kelor, baik dari daun ataupun buahnya. Tak heran, kelor menjadi bagian dalam kehidupan sehari-hari yang sering digunakan sebagai sayuran dan bahan baku obat-obatan.
Malah, berdasarkan penelitian akhir-akhir ini, daun kelor punya potensi besar untuk mengurangi angka stunting di Indonesia.
Sebab tahun ini Indonesia sedang darurat stunting.
Berdasarkan penelitian di laboratorium, daun kelor memiliki kandungan vitamin dan mineral berupa vitamin A, B2, B6, C, zat besi, magnesium serta protein yang sangat mudah dicerna oleh tubuh. Bahkan daun kelor juga diakui mengandung lebih dari 40 jenis antioksidan serta protein penting yang berkhasiat untuk kesehatan jika dikonsumsi secara rutin.
Alhamdulillah orang Sulawesi bisa sehat secara fisik dan rohani 👍😂
Kesimpulannya, mitos atau budaya yang ada di Indonesia terkadang memiliki makna tersendiri yang perlu disyukuri. Diperlukan suatu pendekatan baru agar sudut pandang yang salah bisa di arahkan ke jalan yang benar 😁
Sekian konser singkat dari saya.
Saran, rajin ki makan daun kelor biar sehat jiwa dan raganya 😂
KAMU SEDANG MEMBACA
Jurusan HMTK The WWG
RandomHMTK The WWG adalah jurusan dari grup menulis The WWG. Jurusan ini didirikan bagi para pencinta genre horor, misteri, thriller dan kriminal. Kami akan membagikan: 💀 Materi khusus genre horor, misteri dan thriller. 💀 Giveaway dan Event. 💀 Project...