Tanya jawab Festival HMT

312 33 5
                                    

Tanya jawab Festival HMT

Q1: Bagaimana cara menulis cerita agar para pembacanya terbawa alur ceritanya, dan seakan-akan berposisi sebagai tokoh dalam cerita yang kita buat.
A1: Untuk membuat pembaca dalam posisi tokoh, menurut kami sebaiknya lebih banyak menggunakan teknik show daripada tell. Penokohan dapat dijabarkan melalui ucapan, sikap dan tindakan tokoh. Bangunlah adegan-adegan yang menunjukkan reaksi tokohmu terhadap konflik yang sedang terjadi.

Q2: Genre horor seperti apa yang menjadi yang sangat disukai para pembaca dan perlukah menambahkan sentuhan cerita romantis pada cerita horor yang akan kita buat. Terima kasih
A2: Kalau kami amati, genre horor akan sangat bagus jika dikombinasikan dengan genre populer yang lain yaitu romance dan teenfiction. Hidup tanpa cinta itu bagai taman tak berbunga, kawan. Ini adalah pemanis yang bisa menarik pembaca yang sebenarnya tidak terlalu suka dengan cerita horor untuk membaca cerita kita.

Q3: Kalau cerita horornya sedikit ada bumbu romancenya bisa kak?
A3: Untuk sinopsis yang akan diajukan ke Dreame dalam Festival HMT ini disarankan untuk menonjolkan genre horor, misteri dan thrillernya. Untuk eksekusinya bolehlah kalau mau 30% horor dan 70% romance.

Q4: Kalau aku lihat di dreame itu kebanyakan cerita seri dewasa, lalu apakah cerita yg tak seri dewasa bisa laku di dreame kak?
A4: Bisa kok, asal rajin promosi. Pasar itu berubah sewaktu-waktu. Sekarang dreame yang laris memang genre dewasa. Namun kalau kalian bergabung dengan grup pembaca di FB-nya banyak juga yang menjadi genre remaja.

Q5: Kak, kalau misalkan cerita yang nanti kita daftarkan adalah Korean Fiction, apakah boleh? Terima kasih.
A5: Boleh saja, tapi tetap harus ada unsur horor, misteri dan thrillernya. Ini Festival HMT jadi cerita yang diajukan dalam event ini harus mengandung unsur HMT.

Q6: Kalau mau biar konsen menulis sampai akhir itu gimana ya? biar konsen nulis buku itu terus?
A6: Pertama kita harus punya niat yang kuat. Niat itu dari dalam diri kita sendiri. Kalau niat kita lemah ya sampai kapan pun cerita itu tidak akan selesai. Kedua buatlah sinopsis dan outline agar tidak tersesat di tengah jalan. Biasanya, faktor utama tidak selesainya suatu naskah adalah karena idenya yang belum matang. Karena kita stuck menulis naskah, jadinya kita tertarik dengan ide-ide baru.

Q7: Untuk ilmu forensik'a biasa'a Kak Ra baca buku tentang ilmu forensik atau searching di google? Jujur saya suka takjub sama tulisan Kak Ra, apalagi kalau udah ngebahas tentang forensik.
A7: Aku menggopas materi kuliah salah seorang sahabatku yang berprofesi sebagai dokter. Aku juga sering tanya-tanya sama dia. Makanya nama dia aku abadikan menjadi salah satu tokoh di ceritaku yang namanya dr. Sasa Ayuwandira. Aku juga baca beberapa buku seperti “Indonesia X File” karya Bapak dr. Abdul Mun’im Idries, Spf. Juga beberapa referensi jurnal dari Pubmed. Aku juga search di google juga dan nonton youtube. Pokoknya dari berbagai sumber.

Q8: Kak, kalau boleh tahu, kelas mulainya hari apa dan jam berapa? Karena di poster hanya tertulis pemberian materi pada Minggu 1-5, tapi tidak tertera waktu yang lebih rinci lagi.
A8: Jadwalnya menyesuaikan dengan jadwal mentor. Berikut ini jadwal yang sudah fiks:
Tanggal 1 Juni 2020 pukul 19.00 WIB. Pembukaan Festival HMT oleh Nisa Atfiatmico
Tanggal 2 Juni 2020 pukul 19.00 WIB. Menggali ide dengan metode ATM dan sekilas riset tentang forensic Pemateri R. Wahyu)
Tanggal 7 Juni 2020 pukul 19.30 WIB Plot twist dan cara membunuh karaktermu. Pemateri HygeaGalenica.
Tanggal 19 Juni 2020 pukul 16.00 WIB. Teknik menyusun premis, sinopsis dan outline. Pemateri Heloimaaa
Tanggal 21 Juni 2020 pukul 20.00 WIB. Menulis jumpscare yang membuat bulu kuduk merinding. Pemateri Scottlenhsherr.
Bimbingan sinopsis untuk apply Dreame dan penutupan festival. (Perkiraan tanggal 30 Juni 2020. Waktu bakdah isya).

Q9: Misalnya nih kak, aku bingung sebenarnya ini tuh ceritanya itu gendrenya kemana, ke hmt, ke teenfiction, atau ke gendre lain. Caranya kita bisa bedain kemana gendre kita itu kemana, caranya gimana? Tipsnya gimana kak?
A9: Dilihat dari konflik utama. Kalau menjurus ke misteri, genre misteri. Kalau menjurus ke teenfic, ya teenfict.

Q10: Kak, misalkan kita buat naskah yang dimana tokoh utamanya punya ESP. Itu bagaimana cara kita mendalami karakter tokoh utama kita itu sedangkan kita sendiri ga punya ESP seperti tokoh kita? Biasanya biar reader bisa suka sama naskah kita, kita kan perlu pendalaman karakter dulu. Terima kasih sebelumnya.
A10: Baca cerita dan nonton film dengan genre sejenis.

Q11: Kak saya mau bertanya nggeh. Setelah materi dari HMT, apakah ada tugas khusus untuk peserta? Kemudian apabila tugasnya itu menulis novel, apakah kami diberikan mentor nggeh? Tugas mentor itu bagaimana teknisnya? Satu mentor pegang berapa peserta? Terima kasih banyak, sebelumnya.
A11: Tugasnya adalah menulis sinopsis bagi yang ingin melanjutkan ke step selanjutnya, untuk menjadi anggota WWG. Bagi yang tidak ingin melanjutkan ke tahap bimbingan sinopsis tidak apa-apa. Kami akan memberikan koreksi pada sinopisis yang dikirimkan. Seluruh member HMT akan bersama-sama memberikan masukan kepada masing-masing peserta.

Q12: Apakah ada kualifikasi khusus untuk menjadi member selain menyelesaikan tulisan selama 30 hari? Ex. Harus memenuhi standart wwg dll.
A12: Harus lulus ODOC. Itu tradisi WWG dari zaman azali. ODOC kali ini disponsori oleh Dreame jadi harus lulus seleksi sinopsis dari Dreame dulu.

Q13: Seumpama diterima jadi member, apakah bisa ganti jurusan?
A13: Boleh saja. Asal lolos seleksi dulu.

Q14: Apakah boleh cerita memuat genre lain tapi masih ada genre horror, thriller, konspirasi?
A14: Boleh asalkan tetap konflik utama ceritanya adalah horor, misteri dan thriller.

Q15: Selama proses penulisan boleh nggak konsultasi dengan kakak2 senior? Diluar konteks pemberian materi. Terimakasih
A15: Sangat diperbolehkan.

Q16: Aku kan pengen buat cerita yang sadis, tetapi, begitu aku membayangkan yang sadis, moodku langsung drop. Enek banget rasanya pengen nulis. Jadi, pertanyaanku adalah, bagaimana caranya agar rasa drop atau enekku ini bisa hilang begitu membayangkan yang sadis-sadis. Sekian, terima kasih atas jawabannya nanti.
A16: Sebenernya, agak sulit buat menulis adegan sadis jika kamu sendiri pun tidak menyukainya. Bahkan ketika menulis genre apa pun, kamu harus menyukai genre itu untuk bisa menulisnya dengan nyaman dan lancar. Tapi, kurasa ada beberapa hal yang bisa dicoba untuk membiasakan dirimu untuk menonton/membaca hal-hal sadis tersebut. Yang utama tentu saja, cobalah menonton film atau membaca cerita dengan tambahan adegan-adegan sadis di tiap alurnya, lihat secara cermat bagaimana unsur-unsur yang menyeramkan itu ditambahkan, menciptakan adegan tak manusiawi. Bukan berarti aku menyuruhmu jadi seorang psikopat ya, tapi cobalah untuk tega kepada setiap karakter di ceritamu, terutama karakter yang akan jadi korban dalam adegan sadis itu. Lalu jangan lupa untuk perbanyak riset, adegan sadis bukan hanya berarti pisau yang ditancapkan secara sembarang ke bagian tubuh dan orangnya menjerit sakit. Efek dari hal itu harus kamu pikirkan, seperti pisau yang ditancapkan dengan dalam sampai menuju inti organ jantung akan membuat tokohmu mati seketika, tapi jika penyiksaannya ingin dilakukan lebih lama, tancapkan pisau itu ke bagian tubuh yang jika terkena pun takkan membuat sang tokoh mati dengan cepat. Jadi intinya, biasakan dulu dirimu untuk menikmati tayangan adegan-adegan sadis itu, selanjutnya kamu bisa memulai riset tanpa harus terganggu dengan rasa jijikmu itu.

Q17: Nama saya salwa, saya mau tanya apa anggota WWG nantinya tidak boleh mengikuti grup kepenulisan lain?
A17: Selama ODOC tidak diperkenankan supaya fokus. Hanya sebulan saja kok. Setelah lulus ODOC bebas mau ikut grup penulis sebanyak apa pun.

Jurusan HMTK The WWGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang