[Cerpen] Melisa oleh Nyayu Silvia

301 34 1
                                    

MELISA
Penulis: NyayuSilviaArnaz

Cahaya mentari menyinari bumi memberi kehidupan. Cahaya kuningnya menyembul di balik lebatnya dedaunan pohon menerobos masuk melalui jendela yang dibuka oleh Mila. 

Di kamar yang didominasi oleh warna merah muda dan kuning tersebut. Dindingnya dihiasi tokoh kartun doraemon. Aroma cokelat menguar dari pengharum ruangan tersebut. Barang-barang tertata rapi di dalam ruangan tersebut. Ada karpet berbulu domba berwarna biru laut turut menghiasi ruang tersebut. Di sisi kanan terdapat foto artis Korea laki-laki sedangkan di sisi kirinya tertempel puisi yang dihiasi dengan cantik.

Seorang gadis remaja tertidur dengan pulas memeluk boneka doraemon kesukaannya.

"Bangunlah Putri Tidur," ujar seorang ibu mengguncang pelan bahu anaknya. Tubuh putrinya itu masih terbungkus selimut merah muda.

"Melisa bangun," ujar Mila.

"Melisa ayo bangun ini sudah siang."

"Anak ini susah sekali kalau dibangunin," keluh Mila.

Yang dipanggil putri tidur menjawab, mengerang pelan. "Nanti Bu, aku masih mengantuk, ini hari minggu aku ngga sekolah," balasnya masih dengan mata terpejam.

Mila menghembuskan napas pelan. Tiba-tiba di otak cantiknya mendapat ide yang cemerlang.

"Ya,sudah kalau ngga mau bangun, ibu akan mengajak kakakmu saja pergi jalan-jalan," sahut Mila santai hendak melangkah.

Mendengar kata jalan-jalan gadis remaja berusia enam belas tahun itu spontan membuka mata, bangun tanpa melepas boneka biru berkumis yang masih di dalam pelukannya.

"Jalan-jalan Bu?" tanya Melisa Alisca- nama gadis remaja itu- semangat mata bulatnya berbinar cerah menatap ibunya 

"Iya, tentu saja." Mila hendak melangkah pergi.

"Tunggu Bu! Aku ikut! Jangan tinggalkan aku!" Melisa berteriak dengan semangat.

Mila berbalik badan dan mengusap puncak kepala putrinya dengan sayang.

"Nah, gitu dong! Itu baru Melisa putri Ibu!" ucap wanita yang masih cantik walau sudah berusia 40 tahunan itu.

"Sekarang Melisa mandi sudah itu bersiap, gaunnya akan Ibu letakkan di atas kasur setelah itu turunlah kita akan makan bersama." 

"Baik Bu siap!" Melisa segera mengambil handuk biru mudanya dan masuk ke kamar mandi.

Mila geleng-geleng melihat tingkah laku putri bungsunya itu. Kalau tidak dikasih tau mau jalan-jalan, mana mau dia mandi dan bersiap-siap. Dasar Melisa tidak pernah berubah.

Mila menyiapkan gaun, merapikan kamar Melisa yang berantakan bagai kapal pecah setelah dirasa Mila rapi kemudian keluar dari kamar Melisa. Tidak lupa menutup pintunya kembali.

🌸 🌸 🌸 🌸 🌸 🌸 🌸 🌸 🌸 🌸 🌸 🌸 

Setelah mandi Melisa mengenakan gaun berwarna biru selutut tanpa lengan dengan renda-renda cantik di bawahnya yang sudah disiapkan oleh Mila. Kemudian ia dengan perlahan menuruni tangga spiral ke lantai satu.

Melisa mengambil tempat duduk di samping kakaknya Anisa. Di samping kanannya ada kedua orang tua mereka yang tersenyum hangat.

"Selamat pagi Ayah Ibu dan Kakak," ucap Melisa tersenyum.

"Pagi Melisa," balas ketiganya kompak.

"Cie, kompak banget," ujar Melisa.

"Iya, dong!" jawab Anisa.

Jurusan HMTK The WWGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang