chapter ⚘ 5

73 13 13
                                    

Ini panjang lohh 🌝
Cekidot!

Di kamarnya sendiri Chaeyeon mondar-mandir tidak karuan. Dengan kuku yang tidak berhenti dia gigiti sebagai pengalihan dari rasa takut yang tengah menggerogotinya.

Beberapa kali mengecek ponsel yang belum mendapatkan aba-aba yang dia tunggu sedari tadi. Ini malam hari pukul 7 malam dengan keringat yang mengalir deras di dahi. Barulah, tepat pukul 7 lebih 15 menit malam ponsel dalam genggamannya berbunyi nyaring.

Perempuan itu mendapat sebuah pesan yang lantas membuatnya menyalakan earpiece yang tersemat di telinga.

Ini adalah rencana yang di maksud Kai. Rencana yang telah di buat sedemikian rupa untuk sama-sama menangkap peneror itu. Namun ada rasa risau yang menganggu Chaeyeon sedari tadi, dia takut rencana ini gagal.

Tapi kita tidak pernah tahu hasilnya jika tidak mencobanya lebih dulu, bukan?

Sementara di luar sana Chanyeol juga Kai tengah serius mengamati layar monitor. Tepat di depan rumah Chaeyeon di dalam mobil Chanyeol keduanya memantau keadaan pekarangan rumah Chaeyeon yang tampak sepi. Masih belum ada tanda apapun.

Mereka menyiapkan rencana ini matang-matang, sampai-sampai Chaeyeon menyuruh simbok untuk beristirahat di rumah sementara.

Mendengar aba-aba dari Kai dengan cepat Chaeyeon melompat ke arah kasur dan menarik selimutnya. Hening, tidak ada suara apapun selain tubuh Chaeyeon yang di rasa menggigil.

Prang!!

Tubuh Chaeyeon tersentak mendengar sesuatu melempari kaca kamarnya. Dengan cepat dia beranjak dan menemukan sebuah batu di sana, benda yang di gunakan untuk memecahkan kaca kamar.

"Rencana kita sepertinya berhasil. Aku dan Chanyeol mulai melihat pergerakan"

Membuat Chaeyeon tersenyum tipis. Namun senyumnya seketika sirna saat lampu kamarnya tiba-tiba pecah, bersamaan dengan matinya lampu membuat kamarnya seketika gelap gulita.

Chaeyeon menjerit. Lantas menaiki kasurnya dengan segera. Tangannya yang bergetar menarik selimut erat. Menekan earpiece yang menjadi alat komunikasinya.

"Chanyeol lampu di kamar ku mati! Chanyeol! Chanyeol aku takut tolong aku! Chan--"

"Kenapa kau masih bebal juga?"

Chaeyeon membeku saat sebuah suara menyahuti ketakutannya. Bukan suara Chanyeol ataupun Kai yang menyahut kepanikannya. Tubuhnya membeku dengan lidah yang terasa kelu.

"Apa yang aku lakukan selama ini kurang untuk membuat mu jera?"

"K-kau--"

"Ya, kau tidak pernah jera. Kau memang menantang ku sialan?!"

"Tidak aku--"

"Ahahahahah jangan ketakutan seperti itu? Kemana Jung Chaeyeon yang pemberani? Kau bilang sendiri, jika kau akan mencari ku dan tidak akan memberi ampun. Dan lihat sekarang, kau malah ketakutan seperti ini.. membuat ku cukup terhibur"

Sosok di sebrang sana terkekeh kecil. Chaeyeon menutup matanya dan dia mulai terisak di keadaan yang gelap. Chaeyeon ketakutan seorang diri.

Merasakan bagaimana handalnya dia dalam membatalkan rencananya, Chaeyeon semakin ketakutan. Perempuan peneror nya itu gila dan bisa melakukan apa saja. Bahkan dia juga bisa tiba-tiba berada di kolong kasurnya dan membunuhnya secara brutal.

"A-aku-- tidak bisa... Aku mencintai Chanyeol dengan teramat. Aku mohon... Hentikan ini.. bahkan k-kita bisa bicarakan ini baik-baik, hum.. j-jangan seperti ini.."

Bae's Obsession [Chanbaek Gs]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang