Ockta tidak pernah menyebutkannya sebelumnya. Ia memiliki seorang adik, tapi bukan adik kandung.
Tetapi adik angkat.
Neneknya terkenal sangat baik hati dan banyak menolong orang, hanya saja tidak ada yang ingat dengan jasa yang telah diberikan neneknya, meski hanya seorang pembantu ART.
Tapi neneknya sungguh mulia, dan adik angkatnya ini juga seorang gadis yang sekolah ditempat yang sama dengan Ockta, hanya saja ia mendapat beasiswa dan harus fokus pada pembelajarannya agar beasiswa tersebut tidak dicabut.
Jadi ia tinggal dengan seorang guru disekolah, dan berpisah dengan Ockta untuk waktu yang lama, sebenarnya Ockta yang dulu sungguh egois dan juga pengecut bila ada masalah.
"Aku tau spp ku belum dibayar Bu, maafkan aku." terus terang Ockta.
"Huft ... Ibu tau nak ... Kamu pasti kesulitan untuk membayar dua SPP dalam satu waktu, meskipun adikmu mendapatkan beasiswa, entah kenapa aku tidak tahu jika uang yang harus didapatkan adikmu dibekukan." jelas Bu Rias dengan kebingungan.
Ockta yang tidak tahu dan baru pertamakali ini mendengar berita mengenai berita mengenai beasiswa adiknya segera terkejut, "apa? Bagaimana bisa dia tidak mendapatkan uang beasiswanya? Apakah ada sesuatu?!" tanya Ockta yang sangat khawatir.
"Entahlah... Ibu hanya tau jika dia seringkali mendapat perundungan! ibu tidak bisa selalu menjaganya karena tidak hanya dia yang mendapatkan perundungan." lanjut Bu Rias.
"Perundungan?!"
"Iyaa... Disekolah kita lagi marak yang namanya bully... Bully seperti itu, entah kenapa anak-anak sekolah kita tidak bisa dewasa sedikit saja! Sarah seharusnya juga mendapatkan perundungan setelah dia membantu salah satu teman sekelasnya."
"Dan guru siapa itu? Guru ppknmu. Bu Ema, aku sedikit tidak percaya dia bisa sedikit lebih baik dengan Sarah! Melihat jika sebenarnya bukan tanggung jawabnya untuk merawat Sarah. Dia tiba-tiba saja menawarkan bantuan untuk merawat Sarah setelah mendengar nominal dari beasiswa Sarah sangat besar." jelas kembali Bu Rias dengan perasaan penuh amarah.
Ockta terdiam, ia melihat wajahnya dari cermin dibelakang Bu Rias. "Ini kah kau? Kau hanya bisa berubah ketika memiliki sistem? Kemana kau selama ini? Dasar bajingan pengecut." Ucapnya dalam hati menyesal.
Ia menyesal tidak mau berubah, ia menyesal karena tidak memiliki tekad. Dan hanya bocah yang bermain dengan sistem-sistemannya.
Kring...
"Bel sekolah berbunyi, aku harus kembali kekelas Bu rias... Terimakasih karena mengingatkanku mengenai tenggat pembayaran spp." lirih Ockta tanpa melihat keatas.
Ia menunduk malu
"Ya tidak apa-apa! Aku bisa saja mengajukan kesekolah untuk bisa meringankan spp kamu, tapi saya tidak bisa jamin bahwa nanti biaya spp kalian berdua berkurang." kata Bu Rias menepuk pundak Ockta.
"Tidak perlu... Saya pasti akan membayar semuanya lunas!" tegas Ockta, melirik kebelakang dan pergi.
Diluar ruangan BK, ia berdiri dengan tatapan tajam kearah lantai bawah.
"Sistem, aku ingin kau buatkan akun developer di app store. Lalu aku sarankan buatkan AI yang dapat membantu seseorang dalam memberikan saran, bantuan kerja, pendeteksi kesehatan dan juga dan pencarian lokasi." ucap Ockta.
[Sistem mengkonfirmasi.....]
[Beberapa Ai telah diperiksa...]
[Ai Xy23v telah dipilih, ia merupakan Induk dari Ai dimana ketika aplikasi dibuat, semua pencarian dan juga semua Ai yang terkoneksi dalam media elektronik seseorang akan dapat dideteksi oleh anda.]
"Bagus! Sekarang dalam aplikasi itu buatkan software pembuatan akun, dan berikan 3 opsi dalam pembayaran awal, Freepass, Elitepass, dan Permium! Untuk Permium mereka bebas memilih suara Ai mereka dan juga menamai Ai mereka. Ai yang mereka gunakan juga lebih leluasa dalam berbincang." perintahnya.
[Baik tuan...]
"Buat aplikasi ini berbayar, mulai dari Rp 3.000,00 untuk penginstalan dan Masa Percobaan selama 3 hari lalu buat mereka memilih antara ketiga keanggotaan yang sudah dibuat tadi dengan harga Rp 10.000,00 ; Rp 54.500,00 ; Rp 110.000,00"
[Dikerjakan tuan..]
....
[Selesai...]
[Berikan nama untuk aplikasi anda]
"Quanty Assistant" kata Ockta pelan.
[Nama "Quanty Assistant" telah dipasang, dan aplikasi anda sudah diupload di app store, saat ini terdapat 13 orang tengah menjelajah mengenai aplikasi anda.]
"Cepat sekali?!" Ockta mengira jika aplikasinya butuh 3-4 hari untuk bisa di upload dan juga mendapatkan perhatian dari orang-orang.
Ternyata sistem memang agak lain, karena bisa mengurus semuanya hanya dalam hitungan detik.
***
Dilain sisi, seorang otaku yang duduk dimeja gamingnya, tengah mencari game yang dapat dimainkan karena dia telah menamatkan semua game yang ia ketahui. Ia merasa bosan, dan tidak sengaja mengetik di genre bantuan dan Aplikasi.
"Hm? Sejak kapan Quanty Assistant ini berada di beranda? Ia merupakan Ai assistant? Hm semua datanya rinci, dan mengapa developernya tidak mengupload deskripsi mengenai aplikasi ini? deskripsinya benar-benar dibuat kosong." ucap otaku itu kebingungan.
"Oi oi oi ... Ia aplikasi baru tapi sudah dibuat berbayar? 10 Rb lagi? Gilakah developernya? Dan lagi siapa yang akan percaya dengan ai seperti ini jika mereka banyak sekali larangan dalam membantu pekerjaan? Yang kode etik perusahaan pembuat lah, melanggar hukum lah? Ai seperti itu memang sampah! Tapi boleh juga sih dicoba... Aku gabut... Siapa tau yang ini bisa digunakan untuk membuat gambar 3d Moko Chan..." ucapnya tergila-gila.
Ia membeli aplikasi tersebut, otaku itu tidak hanya membeli aplikasi Quanty Assistant, namun ketika sudah masuk, ia tidak melihat harga yang dimiliki untuk menjadi premium dan segera membelinya tanpa pikir panjang.
'Selamat Telah menjadi anggota premium, mohon pilih Ai anda dan sesuaikan sesuai selera menggunakan mikrofon dibawah ini'
"T-tunggu apa?!" otaku itu terkejut.
Ia terkejut bukan main, ia tidak pernah mengira bahwa baru kali ini ada aplikasi Ai yang bisa dibuat sendiri sesuai seleranya.
Otaku itu masih tidak percaya, ia mendeskripsikan semua hal yang dia inginkan mengenai Ai pribadi yang ia punya, dan sedikit lebih terperinci mengenai sifat Ainya.
Setelah beberapa menit, kembali notifikasi muncul, dan dari layar komputernya berubah menjadi hitam, dan sosok wanita chibby yang ia deskripsikan muncul.
"Haloo!!! Aku Mako Chan, aku adalah asisten pribadimu? Sudahlah aku berhenti ... Aku lelah dengan semua ini. Dasar bajingan tengik, apa yang kau lihat hah?!" Tiba-tiba dari senang ekspresi Ai itu menjadi kesal.
"Hah?! Ini beneran? Apa yang kupesan ternyata menjadi nyata!" ucapnya kebingungan. Dia kemudian mencoba untuk menyalakan hpnya.
"Mako kesini?"
Dan Ai itu muncul dihpnya.
"Iya ada apa njing?!" Jawab ai itu, ia berteriak kegirangan. Tidak percaya dengan apa yang dapatkan.
Namun dengan teknologi manusia saat ini, ia bertanya-tanya siapakah sebenarnya yang membuat ai luar biasa seperti ini, "hehehe meskipun sedikit birahi dengan perlakuan kasar Mako Chan, aku tidak boleh lupa untuk memosting aplikasi ini diinternet!" gumamnya sembari tersenyum-senyum.
Dilain sisi lagi, seorang pekerja App store yang mencoba aplikasi Quanty Assistant juga terkejut bukan main dengan Ai yang ia pesan.
"Gila! Aku harus memberitahu boss!" Ucapnya segera pergi dari tempat dia duduk didepan laptop menyala.
Tbc~
KAMU SEDANG MEMBACA
All In One Click!
RandomIngin menjadi aktor berkelas? atau petinju ganas? atau pemain sepak bola profesional? bahkan menjadi Pengusaha Muda sukses? kau bisa jadi apa saja asalkan mengerjakan tugas harian. Jadi apapun setiap Minggu sesukamu, dan pilih identitas setiap kali...