(13)

288 25 0
                                    

     Perempuan itu masih kepikiran dengan permintaan dari Thorn, apakah ia sanggup membunuh laki laki berbadan bongsor itu? Jujur saja Thorn terlalu kejam menyuruh perempuan sekecilnya.

     "Mengerikan..." Gidiknya.

     Walaupun mengerikan ia tetap menuruti perintah tuannya ya sudah kontrak mereka berdua.

     Sepulang sekolah Thorn dan Iyla tidak saling bertemu, anak perempuan itu fokus ke arah satu tugas yang di berikan sedangkan Thorn ya dirinya ga ngapain ngapain tinggal menunggu info dari Iyla.

     Perempuan itu jujur saja menyadari bahwa ia adalah tumbal dalam misinya kali ini tapi tetap saja ia tidak dapat menolak, ya karena itu adalah cowo yang di idam idamkannya selama ini siapa coba yang tidak suka?.

     "Ihh- itu kan Vargoba?! Besar!" Gidik Iyla, dirinya sedang bersembunyi di balik gudang yang hancur akibat kebakaran kemarin.

     Posisi mereka berada di belakang sekolah, dan Para gang Vargoba ntah apa yang mereka lakukan di sana yang pasti Iyla sudah tau dimana posisinya.

     "Bos! Menurut bos bagaimana kalau kita menculik seorang perempuan lalu jadikan sebagai ehehe.."

     "Bener tuu, perempuan di gang kita cuman Kikita dan ayuyu mana itu perempuannya kuat susah di ajak"

      Kedua perempuan yang merasa di sebut nama menoleh ke arah orang itu, "maksudmu apa?! Hah Roberto?!"

     "Erk... Gak ada apa apa.."

     "Wo-woi Roberto, aku mau ke WC dulu dah ga tahan nihh!!"

      "Ish kau ni, minta izin lah sama Vargoba sana! Aku bukan bos kau lagi"

      "Yelah yelah"

      Anak buah itu berjalan ke arah Vargoba dan Borara yang sedang berbincang bincang, "b-bos aku izin ke toilet"

      "Ye pergilah-"

      Setelah mendapatkan izin, laki laki itu berlari ke arah Toilet yang berada di sekolah, Iyla yang melihat itu mengikuti pria itu berlari. Untung saja posisi sekolah saat itu sudah sepi dan pak satpam yang berada di luar sekolah.

     "Itu orang gendut tapi larinya cepat kali!" Ucap Iyla yang heran.

      Pria itu memasuki ke dalam Toilet, dan Iyla menunggu di luar . "Ah~ lega~~" ucap pria itu dari dalam. Ekspresi Iyla mendengarnya cukup jijik.

     'menjijikan..'

      Pada akhirnya laki laki itu keluar dari toilet, dan di sambut oleh Iyla yang sudah tersenyum di depan, "halo Abang!"sambut perempua itu.

      "Wah! Habis di toilet di sambut perempuan cantik" takjub laki laki di depan Iyla.

      Iyla mendengus kesal mendengarnya, lalu ia melihat ke arah pin baju laki laki itu yang bernama 'Rob'.

      Pria bernama Rob itu langsung memegang tangan Iyla yang sudah berbalut sarung tangan untuk berjaga jaga. "Adik manis mau bermain dengan Abang ga?" Rayunya, sedangkan Iyla sudah takut dengan pria ini.

     "Menyebalkan! Mati saja kau!" Dengus Iyla, perempuan itu mendorong Rob masuk ke dalam Toilet kembali. "Kasar kali kau dik~"

      "Menggelikan!"

    Iyla memegang kepala Rob lalu memasukan kepalanya ke dalam Toilet hingga laki laki itu tidak bisa bernafas, jangan heran tenaga Iyla cukup besar untuk orang sekecilnya.

     "Blubrhhbrhb two-long brshb"

     "Sebelum bosmu yang ku bunuh, mending aku bunuh anak buahnya" ancam Iyla.

shhhh don't disturb....Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang