(8)

260 29 2
                                    


     Di rumah para elemental pada malam harinya, adik bungsu mereka tampak terus mengeluh ngeluh tidak bersudah, itu mengundang kakaknya yang ingin bertanya.

    "Kenapa lar? Kok lesu gitu?" Tanya Blaze.

    "Ini loh kak aku takut dengan salah satu kakak kelas di sekolah.."

    "Eh siapa?" Tanya Thorn yang tiba tiba ikut nimbrung.

    "Si kak Vargoba, kakak itu selalu mengejek sama iseng mengunci solar di kamar mandi sekolah" kesal adiknya dengan muka yang bete.

    "Ishh keterlaluan vargoba itu!!" Kesal Thorn.

    "Kenapa ga melawan?" Tanya Blaze.

    "Vargoba badannya kekar lah kak, kalau melawan yang ada Solar mental" jawabnya.

     Ya tentu saja dengan ucapan adik bungsu itu membuat Kakak kakaknya yang disana tertawa kencang, sedangkan adiknya merenggut kesal, "dih Kak!! Solar benar benar kesal tau!!"

     "AOWKAOWKA maaflah kalau ngebayangin ya lucu jugaa" ejek Taufan.

     "Terserahlah Solar mau ke kamar saja!" Pada akhirnya adik bungsu mereka masuk ke dalam kamar di karenakan Abang abangnya kelakuan cam setan.

     "Yah ngambek tu"

     "Kalian juga jangan mengejek begitu, solar itu korban tau"

     "Eh ha'ahlah"

     "Lama lama ku usir kau dari rumah ini"

      "Heleh kalau berani"

     Thorn memutarkan matanya yang sudah muak dengan pertengkaran ini, ia lantas melarikan diri menuju ke kamarnya, jujur saja saat pembincangan tadi anak bermanik Hijjau itu sedikit agak kesal dengan Vargoba mengingat anak laki laki berbadan bongsor itu selalu menganggu mereka apalagi adiknya, Rettakka saja sudah sangat menganggu malah terlalu menganggu karena ada anak buahnya, Syukur syukur saja anak buah vargoba kebanyakan bukan dari sekolah mereka.

     "Harus aku apain ya?"

     "Hah kamu ngapain?"

     "Wahh! Kak Hali!!"

     Ntah dari mana kakak sulungnya tiba tiba muncul dari belakang dan Thorn sedikit berkeringat dingin. Dan kakak sulung itu menatap heran ke arah adiknya.

     "Huff Makanan tanaman Thorn habis, dagingnya pada kalian makan semua Thorn jadi bingunh mau ngapain jadinya untuk cari makanan dimana lagi"

     "Oh, maaflah lagian kamunya beli banyak kita juga jarang makan daging" mendengar ucapan kakaknya itu membuat Thorn cemberut.

     "Ish padahal Thorn susah payah nyarinya"

     "Memang berapaan kamu beli?"

     "Ga beli tapi di kasih"

     "Wow orang mana yang ngasih daging sebanyak itu"

      "Hemm ga tau, yasudahlah Thorn mau ngerjain PR di kamar"

       Melihat kepergian adik ke-enamnya itu membuat Halilintar sedikit  bingung dengan tingkah laku adiknya, ia juga sedikit penasaran dengan rambutnya kenapa putihnya keliatan lebih banyak.

    "Eh bang Hali kenapa?" Tanya Gempa yang keluar dari kamar.

    "Oh, gak ada" pada Akhirnya Halilintar menghilangkan rasa curiganya terhadap adiknya itu.

    "Ohh, yaudah sih"

    Di kamar anak laki laki penyuka Hijjau itu, ia menghela nafas lega. "Ahhh hampir saja keceplosan" paniknya sembari mengacak acak rambutnya, dan pada akhirnya ia menyadari kenapa rambut putihnya semakin banyak ketika melihat ke arah cermin

shhhh don't disturb....Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang