X : Terkadang seseorang bisa berubah, Rose

495 95 95
                                    

Kalau vote and coment masing-masing nembus 50, jadi vote-nya 50, komennya juga 50
Bakalan di up part selanjutnya.

Udah gitu aja, ditungguin ya—
Aku buat kaya gini, biar yang lain ikutan vote atau komen gitu, biar gak dilirik aja :((


••••••••••••••••••••••••


Akhirnya waktu yang mereka tunggu datang juga, YGEntertaiment mengumumkan jadwal konser BLACKPINK, tidak hanya mereka yang bahagia, BLINK juga tampak berantusias menyambut mereka untuk mengguncang panggung dunia.

Tentu saja untuk menciptakan konser yang spektakuler, semuanya harus dirancang sesempurna mungkin dan setiap member akan memberikan penampilan solo-nya. Seperti saat ini, tahun ini Jisoo baru saja debut sebagai solois dengan lagu Flower, dia sangat gugup, dan takut mengecewakan Blink. Namun, Lisa terus menyemangati Jisoo, dan mengatakan bahwa semuanya akan baik-baik saja.

Sementara Jennie sibuk mengurus aransemen lagu yang akan BLACKPINK bawakan nanti bersama Teddy Park, sedari tadi dia mencari nada-nada yang cocok untuk menyesuaikannya dengan tema konser mereka. Beda halnya dengan Rose, dia lebih banyak diam, dia masih canggung dengan Jennie, dan tidak berani menyapa mantannya itu.

" Rose, kemarilah. " Teddy memanggil Rose, kali ini Teddy - Jennie lagi mengaransemenkan lagu solo Rose yang akan dibawakannya, mereka ingin menyesuaikan nadanya dengan vocal wanita tersebut.

" Bagaimana menurutmu ? Apa ini cocok dengan gayamu ? " Teddy bertanya serius, sebisa mungkin dia memberikan hal terbaik untuk BLACKPINK.

" Bagaimana menurutmu ? Apa ini cocok dengan gayamu ? " Teddy bertanya serius, sebisa mungkin dia memberikan hal terbaik untuk BLACKPINK

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Rose hampir gak fokus dengarin nada lagu tersebut, " Sejak kapan kamu minum kopi, Jennie ? " Tanyanya. Ini bukanlah kebiasaan Jennie, bahkan Jennie lebih menyukai susu vanila dibandingkan kopi.

Jennie melirik sekilas, " Ntah, terkadang seseorang bisa berubah, Rose. " Jawabnya.

Rose terdiam, dia tahu Jennie-nya berubah. Ah, masih pantaskah Rose menyebut Jennie sebagai miliknya ? Sedangkan waktu itu dialah yang memutuskan hubungan mereka.

Teddy berdeham untuk mencairkan suasana, dia juga tahu apa yang sudah terjadi dengan Jennie - Rose, dan dia juga sangat terkejut saat Rose memutuskan hubungan tersebut dan memilih pria lain. Padahal kalau dipikir secara waras, Jennie jauh lebih unggul dibandingkan pria berlesung pipi tersebut.

Jennie kaya dan royal, dia memiliki segalanya dengan segudang bakat. Dia tulus dan setia, dia juga baik dan jago berantem. Lalu, apa yang membuat Rose memilih pria itu ? Entahlah, menurut Teddy apa yang Rose lakukan salah besar.

" Rose. " Teddy memanggil lagi, walaupun hubungan percintaan mereka kandas, tetapi mereka harus tetap bersikap profesional dan bersikap biasa saja di depan media.

[ I'M ] POSSIBLETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang