VIII : Biarkan aku bersikap manis untukmu, ya ?

588 89 132
                                    

Untuk menemani malam kalian, aku kasih kapal yang kalian minta loh wkwk

••••••••••••••••••


Sohee bangun dari tidurnya, kepalanya pusing dan tubuhnya sangat lelah. Dia menarik kembali selimutnya untuk tidur kembali.

" Aku dimana ? " Gumamnya, seingatnya malam itu dia minum bersama Jero dan teman-temannya. Apa mungkin dia sudah melakukan seks dengan Jero ? Ohmy! Sohee langsung bangun dan lihat kasur, untuk memastikan noda darah yang membekas, dia masih perawan dan pasti meninggalkan jejak jika Jero benar-benar membobolnya semalam.

" Kau sudah bangun ? " Jennie datang, di tangannya sudah ada makanan siap saji yang mungkin Jennie pesan di online.

" Kau sudah bangun ? " Jennie datang, di tangannya sudah ada makanan siap saji yang mungkin Jennie pesan di online

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pipi Sohee memerah dan menatap Jennie lama, " Kita sudah melakukannya ? " Tanyanya.

" Hah ? Melakukan apa ? " Jennie tampak bingung.

" I-itu— " Katanya gugup.

Jennie mengerutkan dahi, " Ngomong yang jelas, Han Sohee-ssi. " Balasnya masih dilanda kebingungan.

Plak.

" Setelah melakukan seks, kamu masih memanggilku dengan formal, huh ? Tapi kenapa kasur ini tidak ada noda darahnya, Jero-ah ? Aku masih perawan. Apa punyamu kecil ? "

Kali ini pipi Jennie yang memerah, bisa-bisanya gadis itu berpikir terlalu jauh.

" Astaga— bersihkan otak mesummu itu, Sohee. Aku tidak menyentuhmu, okay ? Lebih baik kamu sarapan, dan minumlah obat untuk menghilangkan rasa pusing. Sepertinya minuman alkohol membuatmu gila. "

" Tapi, aku hanya menggunakan tanktop. " Sohee belum terima dengan penjelasan orang yang dia anggap pria itu.

Jennie mendesah, " Kau muntah dan muntahmu mengenai pakaianmu dan pakaianku, aku menyuci pakaian kita tadi malam. Pakaianku sudah kering makanya aku sudah memakainya sekarang. Jangan berpikir terlalu jauh, Sohee. Tidak mungkin kita melakukan itu karena kita bukanlah sepasang kekasih. Lagipula tidak sopan melakukan seks saat salah-satu dipengaruhi alkohol. " Jennie menjelaskan, lama-lama dia bisa gila mengobrol dengan Sohee.

Jennie melihat jamnya, " Aku harus pulang. Aku sudah membayar semua biaya hotel ini. Setelah itu kamu boleh pulang dan mengambil pakaianmu di kamar mandi. Ohya, jangan membuka kertas yang aku tempel, oke ? Aku hanya memastikan tidak ada satupun kamera yang merekam kita. Kau tahu kan banyak orang nakal merekam apapun di hotel ? Jadi untuk berjaga-jaga aku menutup semuanya dengan kertas, aku juga sudah memastikan tidak ada kamera disini. Aku pulang dulu. " Jennie berpamitan.

" Bagaimana caranya aku menemuimu lagi ? Ayo bertukar nomor. "

Jennie tersenyum, " Dilain waktu kita akan bertemu dengan keadaan yang berbeda, Sohee. Bukan dalam keadaan seperti ini. " Ini bukanlah jati dirinya, sekarang dia berpakaian seperti pria, dan kalau pun mereka bertemu lagi, Jennie ingin Sohee mengenalnya sebagai Jennie, bukan sebagai Jero.

[ I'M ] POSSIBLETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang