~4~

26 9 0
                                    

kini sudah am dua belas malam, vier masih tergeletak di gudang yang gelap itu, lingga tidak ada di rumah karena sedang menginap di rumah teman SMA nya.

lingga terlalu asik bermain dengan teman SMA nya sampai ia lupa untuk pulang

"bosen euy di rumah terus, keluar yok cari cemilan atau apa gitu"ajak teman lingga

"ayo ayo aja gue mah"jawab lingga dan yang lain juga setuju

lingga dan teman temannya keluar dan mencari cemilan untuk di kosan temannya lingga, saat di pertengahan jalan ada penjual martabak langganan vier yang mengingatkan lingga pada vier

"vier.."lingga baru ingat pada vier, lingga juga baru ingat kalo tadi siang ia akan mejemput vier pulang sekolah

"lingga woii lo mau kemana?"teriak salah satu teman lingga yang melihat lingga pergi begitu saja dari tempat itu

lingga buru buru pulang ke rumah nya, lingga marah pada dirinya kerana melupakan vier, lingga sangat khawatir pada vier

saat sudah sampai di rumahnya lingga langsung pergi ke kamar vier dan setelah di cek ternyata vier tidak ada

"vier lo dimana.."lirih lingga, lingga takut vier kenapa kenapa

tiba tiba lingga ingat pada kejadian waktu vier di kurung di gudang oleh ayahnya "apa vier disana?"

lingga pun langsung menuju kearah gudang, sialnya gudang itu terkunci, lingga mendobrak beberapa kali pintu itu yang menghasirkan suara yang bising membuat desi dan amaar turun ke bawah untuk mengecek

"lingga kamu ngapain dobrak dobrak pintu gudang?!"emosi amaar saat melihat lingga malam malam membuat suara yang membuat amaar tidurnya terganggu

"mana kunci gudang yah?"tanya lingga

"ngapain kamu menanyakan kunci gudang?"tanya desi yang berada di pinggir amaar

"dimana kunci gudangnya?!"tanya lingga sekali lagi dengan emosi

"tidak sopan ya kamu meninggikan suara pada bunda kamu!!"marah amaar saat mendengar lingga meninggikan suaranya

"dimana yah bun?"lingga kali ini merendahkan suaranya

"..."

karena tdak ada jawaban dari orang tuanya lingga pun dengan emosi mendobrak pintu gudangnya sampai membuka lebar pintu gudangnya, didalam sana sudah ada vier yang tergeletak tidak sadarkann diri yang masih mengenakan seragam sekolah

tanpa pikir panjang lingga langsung mengggendong vier ala bridal style dan membawanya ke kamar vier, lingga terpaksa menggantikan baju vier karena takut vier akan terus kedingin jika pakai baju sekolahnya yang kebasahan

meskipun lingga tau jika nanti vier tau lingga menggantikan bajunya vier akan marah, habis menggantikan bajunya lingga ke bawah mengambil kompresan buat vier karena badan vier panas

"maaf...gue harusnya seharusnya ada di sisi lo terus"ucap lingga sambil mengkompreskan vier

lingga menghela nafas dan pergi dari kamar vier untuk membersihkan diri, saat menuju kamar lingga, lingga melewati orang tuanya tanpa sepatah kata pun

"sudah tidak sopan ya kamu"ucap amaar yang di acuhkan lingga

saat lingga berada di kamarnya lingga langsung saja mandi karena dari luar, lingga berniat malam ini tidur bbersama vier karena lingga ingin menjaga vier yang sedang sakit

lingga saat sudah ada di kamar vier langsung merebahkan diri di kasur vier bersama vier,lingga memeluk vier agar vier nyaman.

lingga tidak bisa tidur karena ia memikirkan bagaimana jika ia nanti sudah ke jakarta lagi, bagaimana vier nantinya, siapa yang akan menjaga vier, itu lah isi dalam kepala lingga

Bukan RumahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang