di sekolah Vier sedang mengobrol ngobrol dengan temannya "kemarin lo di jemput jam berapa vi?" tanya Mindie
"gue kemarin gak jadi d jemput" jawab Vier
"lah terus?"bingung Mindie
"gue pulang sendiri"
"serius lo?, lo pasti kehujanan kan?"
"ya iya lah ege" kesal Cyntia yang mendengar pertanya dari Minde
"kenapa lo gak di jemput?" tanya Cyntia
"abang gue kelupaan"
"ya jadi akhirnya gue pulang sendiri"lanjut Viera
"kalo misalnya lo gak di jemput lagi, telpon gue aja"ucap Mindie
"ya kalo handphone gue gak mati"
"pulangnya main lagi yok di rumah gue, nyokap gue masak banyak katanya"nimbrung Dio tiba tiba
"lo bisa gak Vi?"lanjut Dio
"nanti gue coba izin sama nyokap dulu, kalo boleh gue bakal ikut"ucap Viera
"lo kalo izin pasti gak di bolehin Vi, mending langsung main aja"ucap Dio
"liat nanti aja deh Yo"balas Vier
"jangan di paksa Vi, Gue gak mau lo di sakitin lagi gara gara main kagak izin"nimbrung Mindie
"iya iya"
setelah percakan itu guru pun datang ke kalasnya Vier dan langsung memberikan tugas
"Min Min"panggil Cyntia dengan pelan
"apaan?"sahut Mindie
"anter ke toilet yok"
"males ah Gue, sendiri aja lah Cyn"
"ck Lo mah"decak Cyntia
Vier yang mendengar percakapan itu ber inisiatif buat mengantarkan Cyntia
"ayo sama Gue aja Cyn"ajak Vier
"bener nih gapapa?"
"iya gapapa, lagian Gue bosen diem di kelas mulu"
Vier dan Cyntia pun meminta izin kepada guru untuk ke toilet
saat masih berada di koridor kelas tiba tiba ada yang menarik tangan Vier dan ternyata itu Cheryl musuh Vier dan kawan kawan Vier, namun Cheryl sudah lebih tua di banding Vier dan kawan kawan, Cheryl sekarang sedang kulian di salah satu Universitas di jakarta, dan kebetulannya juga sama dengan Universitas Lingga
"eh eh maksud Lo apaan?, datang datang tiba tiba narik tangan Gue!"brontak Vier
"Lo yang maksudnya apaan, ngapain Lo deket deket sama kak Lingga, belum puas Lo dulu udah rebut si Faris?!"sewot Cheryl yang belum mengetahui kalau Vier itu adiknya Lingga
"Gue juga liat Lo berduan terus sama Kak Lingga akhir akhir ini, sasimo banget Lo jadi cewe"lanjut Cheryl
"heh jaga kata kata Lo ya anjg!!"Cyntia yang emosi mendengar sahabatnya di katain sasimo tidak terima
"yang Gue omongin memang bener, si Vier itu sasimo, murahan banget tau gak sih Lo?"ucap Cheryl santai
"sebelum ngucapin itu ke orang lain, coba Lo introspeksi diri dulu, Lo sendiri sasimo kagak?"balas Vier dengan santai lalu pergi dari hadapan Cheryl
"heh gue kagak sasimo ye! Lo tuh yang sasimo"ucap Cheryl dengan agak keras
Vier hanya acuh saja, sedangkan Cyntia yang sedari tadi diam menahan emosinya agar semua kata kata mutiaranya tidak keluar
"Lo kok biasa aja sih Vi?"tanya Cyntia yang tadi melihat muka Vier hanya biasa saja saat sedang di labrak oleh Cheryl
"males Gue debat sama si cabe, kalo Gue ikut emosi yang ada makin lama debatnya"jawab Vier dengan santai
"lagian si Cheryl gatau apa kalau Lo itu adiknya Kak Lingga?"
"mungkin Dia labrak Gue juga karena Dia gak tau kalau Gue adiknya, udahlah gak usah di pikirin"ucap Vier acuh
"udah ayo jalan lagi aja, nanti yang ada kita di marahain guru gara gara lama, Lo gak perlu peduliin si cabe itu"lanjut Vier
Vier dan Cynthia pun berjalan menuju toilet sekolah dan setelah beres ke toilet mereka balik ke kelas lagi
"lama amat Lo pada ke toiletnya"ucap Minie
"tadi ada si cabe ganggu kita berdua"ucap Cyntia
"hah cabe?, siapa?"bingung Mindie
"itu loh si Cheryl, Lo masa lupa"ucap Cyntia
"oh si cabe kriting itu"
"ngapain tu si cabe ganggu lo pada?"tanya Anin
"Dia nge labrak si Vier gara gara Vier sering deket deket Kak Lingga "ucap Cyntia
"emang dia kagak tau apa kalo si Vier itu adiknya Kak Lingga?"tanya Anin lagi
"mungkin Vier di labrak juga karna Dia kagak tau kalo si Vier adiknya Kak Lingga"jawab Mindie
setelah mengucapkan itu mereka pun langsung duduk kembali dengan benar karena sudah di tegur oleh Guru
.
.
.
jam pulang sekolah pun tiba, Vier dan kawan kawan pun sudah mulai pada keluar dari kelasnya
"Vi Lo bakal di jemput Kak Lingga?"tanya Mindie
"iya nih, Lo kalau mau pulang duluan yaudah pulang duluan aja Min"jawaba Vier
"yaudah Gue pulang duluan ya Vi"pamit Mindie
"iya Min, hati hati ya Min"ucap Vier
Mindie pun mengangguk dan langsung menyalakan motornya "bye Vi"
Vier tanya melambaikan tangannya saja, setelah Mindie pergi dari hadapannya, Vier hanya diam berdiri di depån pintu gerbang sekolah sambil menunggu Lingga
tidak lama dari situ tiba tiba ada yang mengelaksoni Vier dan ternyata itu Lingga, Vier pun langsung buru buru masek mobil Lingga karena sudah mau hujan
"maaf ya lama, tadi Gue ada urusan dulu"ucap Lingga saat Vier masuk mobil
"iya gapapa bang"jaws Vier
"tadi gimana sekolahnya?"tanya Lingga
"ya gitu gitu aja si Bang, kaya biasanya aja"jawab Vier
"Lo laper gak Vi?"
"eum... laper Bang hehe"
"yaudah kita cari makan dulu"
Vier dan Lingga mencari makan siang untuk mereka makan
"ayo Vi"ajak Lingga saat sudah sampai di restoran, dan ternyata Vier sudan tertidur di kursi mobil dengan nyenyak
Lingga yang melihat itu tidak tega untuk membangunkannya, jadi Lingga memutuskan untuk menunggu Vier Bangun
"eungh..." Vier yang merasa lehernya sakit karena tidurnya tidak enak terusik
"Abang.."panggil Vier
"shutt...kenapa hm?"sahut Lingga
"sakit.."ucap Vier sambil memegang lehernya
"mana yang sakit hm?, ini?"tangan Lingga memegang leher Vier
"heem"
"sini sini"Vier mendekat kearah Lingga, dan Lingga memijat leher Vier
"masih sakit?"tanya Lingga lagi
"udah mendingan"jawab Vier
Segitu dulu ya guys maaf kalo ada yang typo hehe
jangan lupa vote ya
makasihh
KAMU SEDANG MEMBACA
Bukan Rumah
ActionSering dikucilkan oleh keluarga, Gadis yang bernama Vier itu selalu merasakan kesepian setiap kali Ia diam di rumah, Baginya rumah bukan lah tempat untuk Ia pulang tetapi rumah baginya tempat neraka yang berada di Dunia. "Gue harap gak ada lagi yang...
