~6~

13 9 0
                                    

Pagi hari ini Vier tidak berangkat sekolah karena sakit, sebenarnya Vier ingin sekali berangkat sekolah tetapi Lingga tidak mengizinkannya

"Abang... Vier mau sekolah.."rengek Vier

"gak!, Lo itu lagi sakit" tolak Lingga

"Vier gak sakit Abang"kekeuh Vier yang ingin berangkat sekolah

"kalo di bilangin itu bisa nurut gak sih?!, Lo ini lagi sakit Vi!, badan Lo panas"sentak Lingga yang membuat Vier menunduk

"udah sekarang Lo istirahat, gak usah kekeuh buat sekolah, Gue bakal izinin Lo sekolah kalau Lo udah sembuh" setelah mengucapkan itu, Lingga pergi dari kamar Vier

Vier hanya bisa menghela nafas berat, Vier sangat tidak betah di rumah.

***

sedari tadi Vier tidak bisa diam di kamarnya, bukannya istirahat Vier malah membongkar lemarinya, Vier sedang mencari barang pemberian Kakeknya.

"ish mana sih?, perasaan Gue dulu nyimpennya di sini deh, tapi kok gaada"gumam Vier

"apa di lemari satu lagi ya?" Vier pun berjalan menuju lemari sebelahnya, dan setelah di bongkar bongkar akhirnya Vier menemukannya

"akhirnya ketemu juga, kasian bonekanya di simpan terlalu lama di sini"ucap Vier saat menemukan boneka pemberian sang Kakek

"jadi kangen sama Kakek...Kakek di sana apa kabar ya?..."Vier menjadi sedih karena merindukan Kakeknya yang sudah lama tidak bertemu karena beda Negara

"kapan ya Kakek bakal ke Indo..."

"ngapain Lo di situ?, gak istirahat Lo?"ucap Lingga yang tiba tiba datang ke kamar Vier

"e-eh Abang"

"k-kenapa Bang?"Vier malah balik bertanya

"ngapain Lo di situ? trus kenapa ini kamar berantakan banget, habis ngapain Lo?"

"Vier tadi habis cari Boneka dari Kakek"

Lingga hanya diam saat mendengar jawaban Vier

"Bang.."panggil Vier

"hm"

"Vier boleh tanya sesuatu gak?"

"boleh"

"kenapa Kakek udah gak pernah ke Indo lagi?, Vier kangen banget sama Kakek"

"Kakek disana sibuk"jawab singkat Lingga

"sibuk banget ya?, semenjak Nenek meninggal...Kakek gak pernah ke Indo lagi...padahal dulu Kakek sering banget ke Indo..."

"emang Kakek gak ada waktu buat ke Indo gitu Bang?"lanjut Vier

"gak ada"

"heum..."

"Bang"panggil Vier lagi

"apa lagi?"

"di bawah ada Ayah Bunda gak?"

"ada, kenapa?"

Bukan RumahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang