~7~

14 4 0
                                    

Pukul enam sore Vier masih berada di rumah Zico, Papa Zico juga sudah mengetahui soal ini, dan menyuruh Zico untuk bertanggung jawab atas perbuatannya.

"Papa tidak mau tau, Kamu harus bertanggung jawab atas perbuatanmu itu!" Tegas Zayn Papa Zico.

"Iya Pa. Zico akan bertanggung jawab" Ucap Zico dengan pasrah.

"Apa orang tuamu tau jika Starlla hamil?" Tanya Zayn pada Vier.

"Starlla belum berani menceritakannya kepada Mereka" Jawab Vier.

"Segeralah beritahu Mereka agar kita bisa obrolkan dengan baik baik" Ucap Zayn.

"Ya nanti Saya akan meminta Starlla untuk bercerita kepada Ayah dan Bunda Saya"

"Kalau begitu Saya pamit pulang ya Om Tante" Lanjut Vier yang berpamitan pulang kepada Zayn dan Tiara

"Kamu pulang sama siapa Nak?" tanya Tiara.

"Saya pulang sendiri Tante"

"Ini udah sore Nak, mendingan Kamu di antar supir disini saja ya" Tawar Tiara

"Gak usah Tante, saya pulang sendiri aja gapapa, kalau gitu saya pamit ya Om Tante, assalamualaikum"

***

Pukul tujuh malam Vier baru saja sampai di rumah, Vier sebenarnya agak takut untuk masuk rumah, tapi Vier paksakan saja

"ass-" baru saja Vier akan mengucapkan salam, Vier sudah di tampar duluan oleh Amaar.

"DARI MANA SAJA KAMU?!!, JAM SEGINI BARU PULANG!! MAU JADI JALANG KAMU HAH?!!" Bentak Amaar

"V-Vier tadi ada urusan dulu Yah.."

"Halah bohong saja Kamu!. Sini ikut Saya" Amaar menyeret Vier ke arah gudang lagi, tidak tahu sudah ke berapa kali Amaar mengurung Vier di gudang.

"Ayah Vier gak mau, lepasin Ayah!" Vier memberontak saat di seret oleh Amaar

Vier di dorong dengan kasar ke gudang dan langsung di kunci oleh Amaar, Amaar tidak pernah memikirkan perasaan Vier.

"Ayah buka pintunya!, Vier takut!, di sini gelap Ayah!" teriak Vier yang berada di dalam gudang.

Meskipun sudah sering Vier di kurung di gudang. Vier masih tetap takut, Vier sangat takut kegelapan

"Abang...tolong Vier..."lirih Vier sembari menangis

"Abang..."

"Abang..."

"Abang..."

Suara itu lah yang sedari tadi keluar dari mulut Vier, Vier sudah tidak mempunyai tenaga lagi.

***

Disisi lain, Amaar, Desi, Starlla dan Lingga sedang menikmati makan malamnya di luar

"Gimana sayang enak makanannya?" Tanya Amaar kepada Starlla dengan lembut.

"Enak Yah.." Ucap pelan Starlla.

Tiba tiba Starlla merasa mual. Starlla buru buru lari ke arah toilet.

"Sayang kamu kenapa?" Panik Desi.

Bukan RumahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang