Author : Hanhyori
Genre : -
Type : Short Story
Main cast :
- Kim bum
- Kim so eun
Other cast :
- Kim Seong Ha
- Cha Hwa Yeon
- Kim Ye Ji
- Jang So Jin
- Kwak Dong Yeon
- dll
@@@@@
"Oppaaaa..........."
"Tidak peduli sudah waktunya apa belum, aku mau sekarang .......," ucapan Kim bum membuat So eun membelalakkan mata.
"Oppa, jangan dulu!"
Kim bum tersenyum simpul lalu berbaring di sampingnya. Pria itu tidak akan melakukannya sekarang, ia hanya ingin tidur memeluknya saja. Ia tidak setega itu apalagi jika wanitanya sampai memohon-mohon. Sebenarnya dipikir-pikir asyik juga membuat wanita sampai memohon tapi untuk saat ini Kim bum belum mau melakukannya meskipun ingin. Membayangkan adegan itu dengan So eun yang memohon-mohon pasti sangat menyenangkan, sepertinya Kim bum memiliki fetish ini.
"Aku mau kembali ke kamar," So eun.
"Disini saja, temani aku!"
Tangan berototnya melingkar di pinggang langsing So eun yang indah. Sungguh menahan gejolak cinta tidaklah mudah dan pria itu berusaha untuk tidak meledak. Apapun gerakan So eun sangat menggoda baginya, ujian menahan hawa nafsu memang sesulit itu tapi Kim bum ingin menguji seberapa jauh ia bisa menahannya. Malam ini So eun terpaksa menuruti permintaan calon suaminya. Selama pria itu tidak melakukan hal sejauh itu, So eun akan menurut. Dipeluk begitu saja rasanya sudah merinding sekujur tubuh, apalagi hmmmm............itulah ya. Ketika keduanya tidur, Kim bum berkali-kali terbangun dan tergoda untuk menciumnya, ternyata saat tidur nyenyak begitu kadar cantik So eun makin bertambah.
"Astaga..... bagaimana aku bisa tahan kalau begini?," gumamnya.
Gadis itu tak sadar jika sepanjang malam ia diciumi Kim bum entah berapa kali hingga ia terbangun tepat di jam 4 pagi. Ia merasa tangan Kim bum memeluknya tak sekuat tadi, saat ia berusaha melepaskan tangan itu, Kim bum terbangun tapi ia beralasan ingin ke kamar mandi sebentar. Untungnya Kim bum kembali tidur hingga tak sadar kalau So eun sudah keluar dari kamarnya. Wanita itu akan menyambung tidurnya sebentar sebelum kembali ke pekerjaan sebagai entah itu pelayan pribadi atau apalah sebutannya, ia juga bingung. Tepat pukul 6 pagi, So eun masuk ke kamar Kim bum dan mendapati pria itu sudah duduk ditepian ranjang tampak masih basah dan segar.
"Oppa sudah mandi?"
"Mengapa kau pergi sebelum aku mengijinkannya?," tanya Kim bum sewot.
"Kalau aku menunggu matahari muncul, apa yang akan dikatakan para pelayan yang melihatku bangun tidur dan keluar dari kamar ini?," So eun.
"Karena kau tidak menurut, nanti malam tidur disini lagi!"
So eun menghembuskan nafas panjang lalu ke kamar ganti Kim bum untuk membersihkannya.
"Sayang, kalau kau memang memiliki kepekaan setajam itu, apakah kau bisa melihat orang-orang mencurigakan di belakangku?," tanya Kim bum sambil menyusul So eun ke kamar ganti.
So eun tertegun namun ia tak berani untuk memberitahu kecurigaannya.
"Aniyo."
"Ah..... mengapa akhir-akhir ini banyak orang yang berkhianat pada Black Panther ya? Apa memang sebenarnya dari awal mereka semua adalah orang-orang Hijjin?," Kim bum duduk didekat So eun.