Author : Hanhyori
Genre : -
Type : Short Story
Main cast :
- Kim bum
- Kim so eun
Other cast :
- Kim Seong Ha
- Cha Hwa Yeon
- Kim Ye Ji
- Jang So Jin
- Kwak Dong Yeon
- dll
@@@@@
Saat kehamilan So eun memasuki usia 4 bulan, ia sudah bisa keluar dari kamar dan melakukan aktivitas seperti biasa meskipun semuanya dibatasi. Wanita itu senang sekali saat Kim bum mengajaknya ke markas agar istrinya itu tidak bosan di rumah. Kebetulan Kim bum Seong Ha dan Ye ji berencana untuk menginap di markas untuk membahas masalah bisnis kasino yang barusaja mereka resmikan di China. So eun tak mau berdiam diri di kamar menunggu suaminya selesai rapat, ia malah masuk ke tempat kerja Kim bum dan duduk di sofa empuk disana. Sungguh ruangan Kim bum benar-benar memanjakan dirinya yang mudah mengantuk akhir - akhir ini.
"Apakah mereka sedang membahas soal Hijjin lagi ya?," gumam So eun yang penasaran karena semalam Black Panther juga barusaja bertarung dengan Hijjin karena masalah gudang dan tanah.
Pertarungan itu berlangsung cukup sengit karena Hijjin adalah lawan Black Panther yang paling kuat diantara yang lain. Meskipun Black Panther menang namun Kim bum tak luput dari pertarungan hingga ia menderita beberapa luka di tangan dan pipinya.
"Ternyata sekeras ini kehidupan mafia. Kenapa aku bisa ada disini? Mengapa ayah menitipkan aku disini?," batin So eun merasa sedih sejenak sebelum Kim bum mengagetkannya.
Cekleekk......
"Sayang......"
"Auh.....selalu saja membuatku terkejut," keluhnya sambil berusaha berdiri.
"Mau ikut aku menginap disini atau kuantar pulang ke Mansion?," Kim bum tersenyum dan merengkuh pinggang langsing So eun.
"Disini saja. Menunggu Oppa pulang membuatku tersiksa."
Kim bum tersenyum simpul dan gemas dengan istrinya yang kini tampak lebih cantik, auranya benar-benar terpancar semenjak hamil.
"Baiklah, tapi mungkin aku akan rapat lagi sampai tengah malam. Kau istirahat duluan saja ya," pria itu beralih mengelus rambut So eun yang halus.
"Masih lama ya? Bolehkah aku nonton film dulu?"
"Boleh, asalkan dikamar. Kau harus banyak istirahat."
So eun cemberut padahal ia terlanjur nyaman di ruang kerja suaminya, tapi apalah daya apapun perintah Kim bum tidak boleh ditolak.
"Wae?"
"Aku ingin disini."
"Aniyo, dikamar saja."
"Geureu, arrasseo," So eun mengiyakan dengan wajah yang ditekuk.
Hal ini membuat Kim bum jadi gemas, istrinya itu memang kerap kali membuatnya ingin menerkamnya saja. Selama ini ia hanya bisa menciumnya untuk pelampiasan apalagi kondisi istrinya sedang hamil, tampaknya ia harus berlatih sabar mulai dari sekarang.
"Sini! Aku harus mengambil jatahku sebelum kerja lagi," Kim bum memberi kode.
"Aku obati dulu lukamu."