Bab 3

768 100 6
                                    

Naruto milik Masashi Kishimoto

Cerita ini milik Aizashinra

.

DON'T LIKE DON'T READ!!

JANGAN PLAGIAT JUGA!!

.

SASUHINA FANFICTION

.

Warning : OOC, Gaje, Cerita Pasaran dll.








Happy Reading 😊



Hinata dan Yukata sedang sibuk membuat sketsa untuk pakaian mereka ketika seorang pelayan mengantarkan sebuah surat kepadanya.

"Dari siapa itu nona?" Tanya Yukata.

"Sakura Haruno. Dia mengundangku ke acara pesta minum teh."

Sakura Haruno adalah putri dari Marquess Kizashi yang sering menghabiskan waktu bersamanya. Dulu. Karena sekarang Hinata sadar bahwa perempuan berambut merah muda itu juga sama saja liciknya dengan Shion.

Sakura dan kawan-kawannya begitu baik di depannya padahal jika di belakang mereka mengoloknya. Bahkan ketika Hinata mendapat hukuman mati di kehidupan keduanya, para perempuan itu malah tertawa bahagia.

Memang tak semuanya jahat, ada juga lady yang baik namun Sakura Haruno merupakan orang yang berada di peringkat nomor satu untuk dijauhi sekarang.

Lagipula, gadis itu mengundangnya mungkin hanya untuk menanyainya sekaligus menertawakan Hinata karena batal menikah dengan sang pangeran mahkota.

Melempar surat tersebut begitu saja, Hinata pun kembali fokus pada pekerjaannya.

"Sudahlah, abaikan saja." Ucap sang nona muda itu tak acuh.

"Memangnya... nona tidak akan menghadirinya?"

"Untuk apa? Tidak terlalu penting juga." Hinata mencondongkan tubuhnya untuk melihat hasil karya milik Yukata. "Kau sudah selesai?"

Yukata mengangguk malu-malu dan menyerahkan gambarnya pada Hinata.

"Woah... ini sangat bagus." Puji gadis bermata amethyst itu yang membuat Yukata semakin tersipu.

Pelayannya ini menang luar biasa. Hinata juga mengakui kalau Yukata lebih berbakat darinya.

"Kalau begitu, ayo keluar dan mencari bahannya. Kita harus segera membuat gaun ini menjadi nyata."

Hinata terlihat sangat antusias tapi Yukata malah mengernyitkan dahinya.

"N-nona... memangnya... anda yakin ingin menjadi seorang penjahit?"

Hinata mengangkat alis. "Tentu saja. Ini menyenangkan."

Gadis itu berdiri dari tempat duduknya dengan senyum terkembang. "Aku akan membuat pakaianku sendiri. Dan aku juga akan membuat gaun-gaun yang cantik untuk semua wanita di negeri ini agar mereka dapat lebih percaya diri."

Let It GoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang