Bab 10

622 69 1
                                    

Naruto milik Masashi Kishimoto

Cerita ini milik Aizashinra

.

DON'T LIKE DON'T READ!!

JANGAN PLAGIAT JUGA!!

.

SASUHINA FANFICTION

.

Warning : OOC, Gaje, Cerita Pasaran dll.


Happy Reading 😊









"Ngh..."

Suara lenguhan terdengar di tengah hutan yang sepi. Ketika mata sang pria yang kini tengkurap di tanah terbuka, kegelapan masih menyambutnya.

Dengan bantuan cahaya rembulan yang benar-benar minim, Hidan, pria itu mencoba menormalkan penglihatannya.

Perih di punggungnya membuat ia meringis. Dengan sekuat tenaganya yang tersisa, Hidan mencoba menggerakkan tubuhnya dan melihat sosok yang sejak tadi mengendus serta menjilati pipinya.

Walaupun kesulitan melihat sosok tersebut karena gelap tapi Hidan tahu siapa yang sejak tadi berusaha menyadarkannya.

"M-maximus." Gumam Hidan dengan nafanya yang sudah putus-putus.

Ya, Maximus adalah nama kuda kesayangannya yang memang menemaninya ke hutan hari ini.

"Terima kasih." Dia mengusap kepala Maximus dengan senyum di bibirnya.

Kuda hitam itu meringkik, seolah senang karena melihat Hidan yang sudah sadarkan diri.

Maximus benar-benar kuda yang cerdas. Dia pasti merasakan bahwa tuannya dalam bahaya.

Hidan memang tidak tahu bagaimana kuda yang sudah seperti anaknya sendiri itu dapat melepaskan diri tapi ia bersyukur karena Maximus datang menolongnya.

Dengan mengerahkan seluruh sisa tenaga yang dimilikinya. Hidan merangkak mendekati Yukata yang masih belum sadarkan diri.

Pandangannya mengabur, mungkin karena dirinya pun hampir kehabisan darah, ditambah dengan keadaan hutan yang benar-benar gelap menyulitkannya untuk melihat sekeliling, tapi mereka tentu tidak boleh menyerah disini bukan?

"Y-yukata." Setelah sampai, Hidan segera mengguncang tubuh mungil gadis itu.

"Yukata, bangunlah." Sekali lagi ia mencoba.

Bahkan hingga berulang kali Hidan memanggilnya. Dan syukurlah tak lama kemudian gadis itu pun tersadar.

"Hinata!" Yukata berteriak saat kesadarannya telah kembali.

Wajahnya tampak khawatir dan pucat, namun ketika melihat ke sekeliling, semuanya terlihat gelap.

"Syukurlah, kau sudah sadar."

Let It GoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang