Bab 8

695 72 3
                                    

Naruto milik Masashi Kishimoto

Cerita ini milik Aizashinra

.

DON'T LIKE DON'T READ!!

JANGAN PLAGIAT JUGA!!

.

SASUHINA FANFICTION

.

Warning : OOC, Gaje, Cerita Pasaran dll.

Happy Reading 😊






Pagi yang cerah namun menyebalkan.

Sasuke Uchiha tidak biasanya masih bergulung di dalam selimutnya saat matahari sudah mulai tinggi.

Dengan lemas pangeran Hidlevile itu duduk di atas tempat tidurnya. Bukannya kesiangan, bukan, tapi Sasuke malah tidak dapat tidur semalaman. Terlihat dari matanya yang memerah dengan kantung yang besar.

Kepalanya pun terasa cenat-cenut, tapi ia lebih pusing lagi saat mengingat kejadian kemarin.

Bahkan Sasuke masih bisa merasakan panas di pipi kirinya hasil tamparan dari Hinata.

Ya, saat itu setelah Sasuke melepaksan ciumannya Hinata langsung menamparnya dengan cukup keras, gadis itu juga menendang tulang keringnya.

Hinata tidak mengatakan apapun tapi Sasuke tahu kalau gadis itu pasti marah. Terlihat dari wajahnya yang memerah dan tatapan tajamnya.

Hinata juga tidak mendengarkan walaupun Sasuke sudah mengejarnya sambil meminta maaf.

Wajar saja, siapa yang tidak marah jika dicium secara tiba-tiba seperti itu? Oleh orang yang dulu menyia-nyiakannya lagi. Bahkan itu bisa disebut pelecehan kan?

"Aish... kenapa aku melakukan itu?" Sasuke mengacak rambutnya frustasi.

"Kapan kau akan pintar Sasuke? Kenapa selalu hal bodoh yang kau lakukan?"

Jika seperti ini Hinata pasti akan semakin membencinya.

Mengacak rambutnya sekali lagi, Sasuke tiba-tiba terdiam. Dia sentuh bibirnya secara perlahan yang telah dengan kurang ajar mencium Hinata.

Masih dapat ia rasakan hangat bibir gadis itu. Tapi Sasuke tidak tahu apakah harus senang atau bersedih. Karena setelah ini dia mungkin tidak dapat bertemu dengan Hinata lagi.

Bukan hanya karena malu tapi Sasuke juga cukup tahu diri untuk tidak menemui gadis itu lagi.

Biarlah kenangan mengenai ciuman pertama mereka itu ia simpan sendiri.

Lagipula semua sudah terlalu terlambat. Sasuke sendiri yang mengacaukannya. Dia melepaskan Hinata.

Lalu bagaimana dengan Shion?

"Apa yang harus kulakukan pada gadis itu?" Gumam Sasuke dengan sorot mata tajamnya.

.

Let It GoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang