Bab 7

676 78 14
                                    

Naruto milik Masashi Kishimoto

Cerita ini milik Aizashinra

.

DON'T LIKE DON'T READ!!

JANGAN PLAGIAT JUGA!!

.

SASUHINA FANFICTION

.

Warning : OOC, Gaje, Cerita Pasaran dll.

Happy Reading 😊











Sasuke mengusap wajah hingga tengkuknya sembari menghela nafas cukup panjang. Dan Juugo yang berdiri di depannya terdiam memperhatikan.

Setelah membaca laporan dari pengawal sekaligus sahabatnya itu, Sasuke memang terlihat lebih frustasi lagi dibandingkan saat dirinya pulang dari Gloomhills beberapa hari lalu.

Ternyata benar, setelah di selidiki, orang-orang yang menyebarkan rumor mengenai Hinata adalah pelayan keluarga Hyuuga sendiri yang merupakan pelayan pribadi Miroku dan Shion.

Awalnya Sasuke berpikir mungkin saja para pelayan itu merasa kasihan pada Shion dan ibunya karena selalu diganggu oleh Hinata namun setelah Juugo menjelaskan bahwa sikap Hiashi juga tidak terlalu baik pada Hinata setelah menikah lagi membuat Sasuke berpikir ulang.

Padahal dulu Hiashi sangat menyayangi Hinata, akan tetapi semuanya berubah setelah pernikahan keduanya terjadi. Hiashi lebih sering mengabaikan Hinata dan juga memarahinya.

Ya, setidaknya itu info yang didapat dari salah satu pelayan Hyuuga yang masih netral.

Apa jangan-jangan yang dikatakan para pelayan istananya tempo hari itu benar? Hinata mengganggu Shion dan Miroku karena gadis itu duluan yang disakiti oleh ibu dan adik tirinya?

Menyandarkan tubuhnya di kursi, Sasuke sekali lagi mengambil nafas panjang.

Sungguh, ia menyesal.

Seharusnya Sasuke bisa lebih perhatian pada Hinata juga lebih peduli padanya karena gadis itu adalah tunangannya dulu.

Kenapa dia malah langsung tidak menyukai Hinata hanya karena rumor yang beredar? Harusnya yang Sasuke lakukan adalah membersihkan nama baik mantan tunangannya itu bukan malah ikut mempercayai rumornya.

Ditambah lagi dia justru lebih mudah terhasut oleh kata-kata Shion dan para pelayan Hyuuga yang sering menjelekkan Hinata, padahal seharusnya tunangannyalah yang lebih berhak mendapatkan kepercayaannya bukan mereka.

Jika sudah seperti ini, Sasuke harus bagaimana?

Dia bahkan sudah terlanjur melepaskan gadis yang disukainya.

Sasuke ingin marah, tapi pada siapa? Karena walau Shion telah menipunya namun dirinya juga bersalah karena terlalu mudah percaya.

Menghela nafas panjang sekali lagi, Sasuke bangkit dari kursinya.

"Juugo, ayo bertarung denganku."

Let It GoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang