Bab 4

695 90 4
                                    

Naruto milik Masashi Kishimoto

Cerita ini milik Aizashinra

.

DON'T LIKE DON'T READ!!

JANGAN PLAGIAT JUGA!!

.

SASUHINA FANFICTION

.

Warning : OOC, Gaje, Cerita Pasaran dll.

Happy Reading 😊






"Jadi anda akan menikah dengan nona Shion?"

Sasuke yang sedang berdiri di dekat jendela melirik pada Juugo -pengawal pribadi sekaligus sahabatnya- yang bertanya padanya.

Hanya sekilas karena Sasuke kembali memfokuskan pandangan kearah luar. "Hm, begitulah." Jawabnya.

"Saya tidak menyangka kalau yang mulia raja dan ratu akan memilihnya sebagai pengganti nona Hinata. Padahal mereka bersaudara. Tapi... bukankah anda merasa senang?"

Sasuke bergeming, tanpa ekspresi. Lalu menajwab. "...ya."

Sebenarnya Sasuke memang tidak peduli mengenai siapa yang menjadi calon istrinya. Dia sadar bahwa sebagai seseorang yang lahir dari keluarga kerajaan, dirinya tak bisa memilih sendiri pendamping hidupnya.

Walaupun tidak semua tapi kebanyakan pernikahan politik lah yang dilakukan demi mengukuhkan kekuasaan. Seperti ayah dan ibunya contohnya.

Namun Sasuke juga mengakui bahwa dia sedikit senang saat orang tuanya memilih Shion sebagai calon istrinya.

Memang selain Juugo tak ada yang tahu mengenai perasaannya yang begitu mengagumi Shion Hyuuga. Atau lebih tepatnya, dia kagum pada sosok lain dari wanita itu.

"Black Lavender." Sasuke menggumamkan nama itu.

Sejujurnya, menurut Sasuke, Shion tidak cocok menggunakan nama itu tapi entah kenapa nama tersebut dipilih Shion untuk menutupi identitas aslinya dari masyarakat.

Sasuke masih jelas mengingat kapan pertama kali ia mulai mengagumi gadis itu. Sekitar tiga tahun lalu.

Di sebuah desa kecil bernama Gloomhills, mereka bertemu. Sebuah desa yang saat itu terkena musibah.

Memang wajahnya tidak terlalu jelas karena sang gadis menggunakan topeng dan jubah yang menutupi kepalanya. Jadi hanya terlihat bagian hidung sampai bibir saja. Sasuke pun melihatnya dari jarak beberapa meter namun... ketika Sasuke melihat si gadis yang penduduk desa sebut sebagai Black Lavender itu tersenyum, untuk pertama kalinya ia merasakan hatinya berdebar.

Waktu seolah berhenti dan fokusnya hanya tertuju pada gadis itu. Tapi sayangnya sang gadis lebih dulu pergi sebelum Sasuke sempat menyapa.

Meski begitu sosok gadis misterius itu selalu mengganggu pikiran Sasuke setelahnya. Ditambah lagi dia mulai menerima banyak kabar mengenai Black Lavender yang suka membantu ketika terjadi musibah atau wabah.

Let It GoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang