1 JANUARI 1927, Dua orang berbeda gender dan usia telah menghabiskan satu malam panas tahun baru di salah satu motel bintang tiga di daerah Jerman.
Usia dua orang tersebut memiliki perbedaan yang cukup jauh antara lain sang wanita berusia enam belas tahun sedangkan sang lelaki berusia empat puluh lima tahun.
"Aku memberi mu tip lebih," kata seorang pria yang mulai berkemas memakai pakaian kembali setelah melakukan aktivitas panas dengan gadis dibawah umur.
Pria itu menyodorkan beberapa lembar uang dan koin emas keatas kasur yang sedang diduduki gadis bertelanjang dada. "Lusa temui aku kembali disini, Baby."
Gadis bertelanjang dada itu menerima uang dan koinnya dengan tersenyum lembut. "Sejujurnya ini kurang tuan."
"Lalu, kau ingin apa dari ku? Kalung bemas?"
Kepala gadis itu menggeleng pelan dengan pipi yang bersemu karena tidak kuasa membayangkan malam panas tadi dengan seorang pria dari bangsawan. "Aku ingin kecupan dari bibir mu, tuan..." cicitnya pelan.
"Ah, baiklah. Kemarilah." titah pria itu.
Gadis itu turun dari ranjang dengan selimut untuk menutupi area tubuh telanjangnya. Ia menatap dalam-dalam wajah pria yang habis memakainya, terasa jantungnya berdebar kencang disaat ia akan mengecup krmbali bibir pria gagah itu. "K—kau tampan." pujinya.
Cup.
"Terimakasih pujiannya. Aku tidak dapat berlama-lama disini, ingat lusa aku akan kembali kemari. Tunggu aku, karena kau menggemaskan dan sekaligus menggairahkan." ucap sang pria setelah mengecup bibir pulm milik sang wanita, ia pun keluar dari kamar terdebut membuat gadis labil berusi enam belas tahun itu menjerit salah tingkah.
"Mimpi apa aku semalam bisa bercumbu dengan Mr. Arnold?!" pekik sang wanita.
"Lusa kami akan bertemu kembali?! Yang berarti aku lebih harus cantik dan menggemaskan dari sekarang."
"Ya Alexa kau harus bersiap-siap dari sekarang!" monolognya lalu berjalan tertatih kearah kamar mandi di kamar motel tersebut untuk membersihkan diri.