Dor!Dor!
Dor!
"Hiks....," tangis Alexa meringkuk di pojokkan suatu gang karena ia hampir saja diperkosa oleh pria-pria dari mansion yang mengusirnya.
Belum sampai diperkosa, tiga pria yang akan memperkosanya tumbang dengan lumuran darah di dada dan di kepalanya karena tembakkan dari seseorang. "Bawa mereka semua ke gudang bawah tanah," titah sang penembak kepada beberapa orang dibelakangnya.
Alexa meringkuk ketakutan, tubuhnya bergetar lemas karena dirinya tadi mendapatkan kekerasan fisik dari tiga pria yang akan memperkosanya. Ia hanya dapat sesunggukkan menangis dan ketakutan.
Kemudian terulur salah satu tangan seorang pria yang menolongnya dengan mberikannya kain lap ke hadapannya. "Hapus air mata mu."
Kepala Alexa menggeleng tanpa melihat wajah pria tersebut, ia mencoba memundurkan tubuhnya dengan posisi masih meringkuk.
"Ck, mereka sudah mati. Kau akan baik-baik saja."
Pria bangsawan sarkas? batin Alexa mengenali suara tersebut.
Karena tidak ada respon dari Alexa, sang pria itu menggendong gadis yang akan menjadi korban pemerkosaan oleh oknum tidak bertanggung jawab dari kediamannya, ala bridal style. Kemudian ia membawanya masuk ke dalam mobil klasik miliknya.
"Dimana rumah mu?" tanya Judas.
"A—aku lupa dimana." cicit Alexa.
"Kau tidak memiliki orangtua?"
"Punya tapi mereka tidak berada disini. Aku kemari merantau ingin mendapatkan pekerjaan yang lebih baik."
"Sebagai pelacur?"
Alexa menghela nafas panjang. "Tidak kok."
"Ya. Jangan banyak membual sekarang katakan dimana tempat tinggal mu?"
"Beri aku tempat tinggal paman..." pinta Alexa.
"Tidak. Aku tidak dapat memberi tempat tinggal diri mu jika kau tidak bekerja untuk ku."
"Ya sudah aku ingin bekerja dengan mu sebagai pelayan." ucap Alexa membuat Judas bersedekap tangan di dada. "Aku tidak membutuhkan pelayan," ucapnya.
Alexa menatap lamat wajah serius Judas dari sampingnya. "Lalu? Kau membutuhkan tukang pijat? Aku bisa memijat kok."
"Tidak. Jadilah perawat Talia. Aku tidak akan membayar mu karena sudah memberi mu makan dan tempat tinggal."
"Pelit." kata Alexa sambil bersedekap tangan di dada. "Aku membutuhkan pekerjaan untuk uang paman."
"Bagaimana dengan dua ratus deutch mark dalam dua bulan?"
"Ya tidak apa yang terpenting aku mendapatkan uang." jawab Alexa.