CHAPTER 02 : CUPCAKE IN 1927's : Pertemuan

420 68 20
                                    

Malam tunangan putra tunggal dari marga Hessen yang kesekian kalinya malam ini akan di adakan secara sederhana dan intimate

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Malam tunangan putra tunggal dari marga Hessen yang kesekian kalinya malam ini akan di adakan secara sederhana dan intimate. Mengapa kesekian kalinya? Karena Arnold Guelf Hessen merupakan salah satu bangsawan playboy yang mudah bosan dengan wanita.

Jadi kali ini keluarga besar berharap tunangan kali ini Arnold akan awet sampai maut memisahkan keduanya. Sebenarnya keluarga sudah lelah dengan kebiasaan buruk Arnold, namun mereka harus menutupinya dari bangsawan lain supaya marga mereka tidak tercoreng kewibawaannya.

Gadis yang dijodohkan dengan Arnold kali ini berasal dari bangsawan negeri seberang keturunan dari dua ras yakni Tionghoa dan Uni Eropa. Usianya masih terbilang cukup muda dan belum pernah menjalin hubungan berumahtangga sebelumnya.

"Siapa namanya?" tanya Arnold yang akan bersiap menemui tunangannya.

"Estela Nuna Lim," jawab sang ibu.

"Ah," Arnold manggut-manggut lalu berkaca sebentar memastikan dirinya sudah rapi dan tampan atau belum. "Ku harap dia masih virgin." celetuknya.

"Apa maksud mu? Dia pasti masih virgin karena dari bangsawan termuka di Inggris." ucap sang ibu.

"Aku takut mendapatkan zonk bu."

"Banyak gadis bangsawan yang ternyata sudah tidak perawan karena sudah dipakai oleh pelatih kudanya," sarkas Arnold keluar kamarnya membuat sang ibu menggelengkan kepalanya pelan.

"Masih untung ada gadis dari bangsawan yang ingin menikah dengan manusia problematik sepertimu Arnold," ucap sang ibu.

Arnold berjalan kearah ruang pertemuan yang berada di ruang makan, ternyata tunangannya belum juga datang. Hanya terdapat beberapa bangsawan sanak saudaranya disana. "Dimana Maxim dan Judas?" tanyanya pada Edgar.

Edgar mengendikkan bahunya tidak tahu, "Tadi siang mereka berpamitan pergi untuk berkeliling kota."

"Pasti mencari jalang," ucap Arnold lalu menyalakan ujung putung rokoknya.

"Tunangan mu sangat cantik, Arnold." kata Veronica—istri Edgar tiba-tiba pada Arnold.

Arnold menaikkan satu alisnya sambil menyesap ujung batang rokoknya. "Sungguh? Kau mengetahui darimana? Aku melihat dari lukisannya biasa."

"Ya, aku melihatnya secara langsung karena aku dan Estella sempat memiliki satu kelas yang sama dalam kelas menyanyi." balas Veronica.

"Ah begitu rupanya. Berarti kalian sudah mengenal satu sama lain, sayang?" tanya Edgar sambil merengkuh pinggang Veronica.

"Tidak terlalu, karena Estella tidak terlihat seperti gadis yang banyak bicara. Dia terlihat lemah lembut," jawab Veronica.

"Keluarga Lim datang!" seru salah satu ajudan disana membuat Arnold membuang putung rokoknya kemudian duduk di salah satu sofa yang ada disana.

Cupcake in 1927'sTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang