Being Maid of Crazy Princess [End] Otw terbit

👑AlLena-02👑

Hm..jimplang, yaudalah, ketolong komen yang banyak banget jadi aku tetap update deh.

Tapi, tolong yah untuk Sider, jangan ngelunjak, lelah melihat sider yang gak pernah vote ini.

Minimal vote.

200 vote dan 50 komen, ayo.

👑Happy Reading👑

Butuh lebih dari 5 jam untuk Catallena membersihkan taman dan juga menanam bibit bunga mawar biru, dan penampilan Catallena sangat kucel dan kotor.

"Akhirnya, selesai juga," lega Catallena sembari beranjak dari rerumputan dan meregangkan tubuhnya.

Dia menatap bangga pada taman buatannya, sesuai kesukaan Putri Alaria di masa depan nantinya.

Catallena segera berjalan masuk ke Istana Gardenia, begitu kucel, seperti gembel.

"Waduh, habis darimana?" Tanya Mila, salah satu Maid yang nantinya akan selalu menyebarkan gosip buruk tentang Putri Alaria.

Mila berusia 12 tahun, lebih tua 5 tahun dari Catallena dan Putri Alaria, nantinya Mila hidup sampai Catallena berusia 17 tahun.

Karena setelahnya kan Catallena mati, jadi dia gatau gimana keadaan Mila kedepannya.

Catallena melirik kearah Mila lalu mendengus tipis "Habis merubah taman, untuk Tuan Putri Alaria-ku," jawab Catallena bangga.

Mila mengulas senyum miring, dia bersidekap dada "Kenapa kamu mau jadi maid Putri gila itu?" Ejek Mila.

"Upahnya besar," jawab Catallena puas.

Mila kicep, gaji para maid di Istana Gardenia cenderung rendah, itulah kenapa para maid bekerja secara sembrono.

Gaji maid di Istana Gardenia hanya sekantong perak, sementara gaji untuk menjadi maid pribadi Putri Aleria adalah 2 kanton emas.

Itu juga karena banyak resiko bekerja sebagai maid Putri gila, karena resikonya besar maka gajinya pun besar.

Mila menghentakan kakinya kesal lalu berjalan pergi meninggalkan Catallena yang tertawa puas, hah, dasar maid rendahan.

Posisi Catallena termasuk tinggi karena dia maid seorang Putri, jadi maid-maid yang bertugas di dapur, membersihkan Istana, tak sebanding dengan posisi Catallena.

Itulah kenapa, nyawa Catallena menjadi taruhannya, sebab karena sekali kesalahan Catallena mengetahui fakta bahwa Putri Alaria adalah Pangeran Alaric, Catallena mati begitu saja.

Sudah, Catallena malas berpikir, dia segera pergi ke kamarnya.

Kamar Catallena ada di gedung maid.

Ada 1 tempat tidur, 1 meja dan kursi, lemari lalu kamar mandi di dalamnya.

Catallena mematut dirinya di cermin, sangat kotor dan kucel.

"Pantas saja Putri berkata aku jelek, ternyata itu kenyataan," gumam Catallena sambil melepaskan ikatan dari kepangan rambut.

Rambu coklatnya tergerai ikal, begitu halus dan indah.

Baru setelahnya Catallena berjalan ke kamar mandi, mau membersihkan diri sebelum nanti mengantarkan makan malam untuk Putri Alaria.

....

Putri Alaria tadinya sedang membaca buku, hanya saja itu semua terganggu saat Catallena masuk dengan nampan berisi makan malam.

"Putriiiii, makan malam sudah tiba, ini saya sendiri yang membuatnya, anda harus makan agar selalu sehat," cerocos Catallena begitu masuk.

Putri Alaria menatap Catallena tak suka, dia menutup bukunya kasar lalu meletakannya di meja.

"Keluar," usir Putri Alaria.

Catallena mengangguk patuh, dia meletakan nampan di meja makan lalu membungkuk sopan.

"Selamat malam Putri, saya berharap Dewa mimpi memberikan anda mimpi indah sampai esok hari," ucap Catallena lembut dengan senyum manis.

Putri Alaria bergidik ngeri, dia melempar buku di meja tadi kearah Catallena "Keluar kau dasar jelek!" Seru Putri Alaria kesal.

Catallena mengulas senyum manis, lalu dis mundur dan keluar dari kamar Putri Alaria.

Seperginya Catallena, Putri Alaria menarik nampan tadi dan melihat makan malam buatan Catallena.

Biasanya maid sialan yang lain selalu memberikannya roti berjamur atau susu basi, tapi ini, steak dan kentang, lalu ada susu hangat.

Putri Alaria menatap makanan itu dengan tatapan lapar, kemudian dia memakanya segera.

Ini adalah makanan penunjang gizi, tampaknya Putri Alaria akan benar-benar diurus oleh Catallena.

Lihat saja kedepannya nanti akan bagaimana.

"Bodoh, steaknya terlalu asin," ketus Putri Alaria sambil memotong daging di piring.

Walau begitu, dia tetap memakan makanannya sampai habis tak bersisa.

Setidaknya malam ini dia akan tidur dengan keadaan kenyang, bukan keadaan lapar seperti hari-hari kemarin.

👑Bersambung👑