👑AlLena-17👑

35.6K 4K 156
                                    

JANGAN SIDER DONG! Ampun deh, sider nih dimana-mana ada aja lah, heran.

Tolong lah ya, vote diawal atau diakhir chapter, stop dong jadi sider, bosen banget ngeliat vote gak pernah bagus.

200 vote dan 50 komen, AYO!

👑Happy Reading👑

Putri Azria hari ini pergi ke Kerajaan Barat, bertemu dengan calon suaminya 3 tahun mendatang.

Dan tumben sekali Putri Azria membawa Catallena keluar dari sangkarnya sejak 3 tahun ini, sungguh keanehan yang membuat Catallena berpikir lebih.

Setelah perjalanan 4 hari menuju Kerajaan Barat, mereka tiba dan disambut baik oleh maid dan para pengawal Kerajaan.

Catallena tetap berjalan dibelakang Putri Azria, walau berulang kali Putri Azria menggenggam tangan Catallena dan memintanya untuk jalan disebelahnya.

"Putri, saya hanya maid," tolak Catallena halus saat Azria memintanya berjalan disebelahnya.

Putri Azria merengut, dia mengecup pipi Catallena "Aku tidak suka penolakan, ayo boneka cantik~"

Catallena meringis geli, nampaknya Azria ini ada kelainan, mungkin faktor hidup di Istana yang dipenuhi perempuan.

Mereka berjalan menuju ruang Duke yang akan menjadi Suami Putri Azria, memang gelarnya hanya Duke Barat, namun banyak keuntungan dalam perjodohan ini.

Catallena menunggu di luar ruangan bersama beberapa pengawal dan maid, sementara Azria masuk ke dalam untuk bertemu Duke tadi.

"Kau boneka yang selalu Putri Azria eluh-eluhkan," celetuk salah satu maid wanita saat melihat tampilan Catallena.

Gaun indah, aksesoris bunga di kepangan rambutnya, dan pastinya Catallena itu cantik.

"Aku bukan boneka," tutur Catallena menyergah ucapan Maid tadi.

"Ya, semua tau kau manusia, hanya saja dimata Putri Azria kau adalah boneka dan juga miliknya, sayang sekali, kau tidak akan bisa lepas darinya," ujar Maid itu prihatin.

Catallena tau maid tadi itu salah satu Maid yang ada di Istana Vartia yang juga ikut ke Kerajaan Barat.

"Aku akan lepas, Putri Alaria-ku akan membebaskanku nantinya," jawab Catallena yakin.

Maid tadi tertawa pelan "Tapi dibanding dengan Putri gila, bukanya lebih baik hidup dengan Putri Azria? Setidaknya kau tidak disakiti dan hidupmu terjamin, ya kurangnya hanya satu, yaitu kau akan menjadi boneka-nya selama kau hidup."

Catallena tau kalau hidup menjadi maid Azria memang aman, tapi Catallena tak suka dikurung, rasanya menyebalkan.

"Kau salah, Putri Alaria yang terbaik, tinggal bersamanya adalah anugrah dari Dewa," jawab Catallena penuh keseriusan.

Itu tidak bohong, walau Catallena sudah pernah mati sekali karena kecerobohannya mengetahui rahasia Alaria, tapi di kehidupan kini dia akan berhati-hati.

Terlebih sekarang Alaria sudah sangat baik padanya dan menganggapnya sebagai milik Alaria.

Dengan begitu, Alaria tak akan pernah tega untuk membunuhnya di masa depan.

Disisi lain, Putri Azria sedang terlibat perdebatan dengan Duke Barat.

"Putri, saya tau kita akan menikah karena perjodohan, tapi, apa pantas anda menunjukan tanda-tanda perselingkuhan, bahkan sebelum kita menikah!?" Serang Duke Barat emosi.

Putri Azria melipat tangannya di dada lalu mendengus "Aku tidak perduli, kau mau menikahiku, maka terima saja resikonya, aku tidak tertarik pada pria," jawab Putri Azria tak perduli.

Duke Barat menggebrak meja dengan kuat "Anda sudah gila!? Terang-terangan mengatakan jika ada menyimpang!? Apa kata orang jika Putri Raja menyimpang seperti anda!"

"Apa perduliku?"

"Ya Dewa, Putri, anda harus memikirkan lagi perkataan anda sebelum pernikahan ini terjadi," pasrah Duke Barat.

Putri Azria menyeringai lebar, dia berjalan mendekati meja lalu mengelus pipi Duke Barat.

"Kita akan menikah dan kau akan naik tingkat menjadi suami seorang Putri Raja, tapi, aku juga akan memiliki selir wanita ku sendiri, dan kau tidak bisa menolak itu," bisik Azria gila.

Penuh manipulatif sekali cara bicaranya.

Bukan hal tabu, ada keluarga Kerajaan yang memiliki penyimpangan seperti ini.

Raja Ruinel sendiri trauma pada laki-laki, itulah sebabnya dia tak suka keturunan Laki-laki, sebab dulu, Raja terdahulu yang tak lain adalah Ayah Raja Ruinel, berselingkuh dengan seorang Duke dari Selatan.

Itulah yang membuat Raja Ruinel trauma, ditambah Ratu terdahulu mati setelah mengetahui perselingkuhan itu.

Mati dipenggal atas tuduhan berkhianat.

Ruinel benci laki-laki, itulah kenapa Ratu Dretaria yang dijodohkan dengan Raja Ruinel, menyembunyikan Alaria yang merupakan laki-laki.

Ratu Dretaria tak pernah menyayangi Ruinel, dia hanya ingin kekuasaan dan hanya keturunan laki-laki yang bisa berkuasa.

Maka dengan itu Dretaria menginginkan suatu saat Alaria akan memberontak dan membunuh semuanya, termasuk Raja.

"Putri Azria.." Lirih Duke Barat yang masih tak percaya.

"Aku mau kau bertemu dengan Boneka cantikku," celetuk Azria seraya memerintahkan salah satu pengawal untuk membawa Catallena masuk.

Sesaat, Catallena masuk dan Duke Barat melihatnya, dia menahan napas kaget.

Tak heran kenapa Putri Azria mengatakan jika Catallena adalah boneka, nyatanya gadis 14 tahun itu ya memang cantik.

Walau dimata orang normal, kecantikannya ya tak bisa disamakan dengan boneka.

"Dia adalah boneka-ku, Catallena de Vanto," ujar Putri Azria seraya memeluk Catallena.

Jujur ya, Catallena risih, karena dia kan memang sering meluk Alaria, cuma kan dia tau Alaria itu cowok, kalau Azria ini mah beneran cewek.

Jadi merinding gimana gitu.

Duke Barat tak mampu berkata banyak, apa dia perlu menerima ajakan Putri Alaria untuk pemberontakan?

Atau lebih memilih menerima perjodohan aneh dengan Putri Azria?

Keduanya beresiko dan juga menguntungkan bagi Duke Barat.


👑Bersambung👑

Being Maid of Crazy Princess [End] Otw terbitTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang