Sekalinya aku menyukai bulan, maka ribuan bintang terlihat biasa saja di mata ku tetapi, ini bukan soal bulan atau pun bintang.
-----------------------------------------------------------
"Liy, ayo kita ke kantin!" Ajak zeila antusias
"Kalian saja, aku sudah kenyang." Ucap ku kepada zeila, "tadi aku terlambat, kan. Nah, aku pergi ke kantin buat makan duluan karena ga sempat sarapan di rumah" Sambung ku setelah berhenti beberapa saat
"Enaknya bisa makan duluan, kamu curang!" Raya mencubit pipi ku dengan keras, itu benar-benar membuat ku kesal.
"MONYET, LEPASIN GA ATAU KU SLEBEW KAKI MU INI" Teriak ku kepada raya dengan kosmos? Maksudnya emosi.
"Ih, takut banget di SLEBEW sama liliy. Aduh, aku takut gimana ini, aku akan berlindung kepada syila saja. Jadi raja ku, ku mohon lindungilah rakyat mu ini dari gangguan algojo berpipi merah itu" Ucap raya dengan suara yg manja, lantas saja itu membuat kami semua jijik, dan akhirnya syila yg menggantikan peran ku untuk slebew tuh anak.
Kami berempat tertawa, rasanya menyenangkan sekali bisa berada di lingkungan pertemanan seperti ini. Inilah alasan ku hidup, aku hidup demi melihat senyum mereka, aku hidup demi pertemanan yg mengasyikkan ini, aku bertahan hidup demi bisa melihat mereka bahagia di masa depan.
"Hei kalian! Ayo kita berjanji untuk terus bersama dalam keadaan apapun, gimana?" Usul ku kepada mereka bertiga
Mereka bertiga terdiam sejenak, lalu kami saling melihat satu sama lain, mereka bertiga tersenyum ke arah ku dan merangkul ku
"Aku berjanji akan terus bersama dengan liliy amelia!" Ucap mereka bertiga secara bersamaan.
Aku tersentuh, sangat.
Akhirnya aku memutuskan untuk ikut pergi bersama mereka menuju kantin sekolah, terlihat dari jauh kantin itu nampak penuh sekali. Aku menyuruh mereka untuk belanja sedangkan aku menunggu di luar, mereka mengangguk lalu pergi ke kantin, aku duduk di kursi yg sudah di sediakan, angin yg kencang dan udara yg segar berasal dari pohon besar di belakang kursi membuat ku mengantuk.
Sudah 5 menit lamanya aku menunggu mereka bertiga, dan sepertinya mereka masih terjebak dengan antrian di kantin, aku menghela nafas ku panjang, aku begitu bosan. Tiba-tiba seseorang menghampiri ku dari samping, "liy?" Ucap pria itu kepada ku, sontak saja aku kaget dan langsung berdiri
"Mak jelengkung anak sembilan! Loh, ustadz ngapain di sini!?" Tanya ku dengan nada kaget.
"Soto yg kamu buatkan tadi rasanya begitu enak, aku tidak cukup hanya dengan satu mangkok saja.." Ucap arren dengan ekspresi yg malu-malu
"Ah, ternyata begitu. Soto itu memang enak, ustadz pasti ketagihan"~liy
"Iya, kalau begitu sampai jumpa nanti ya, kita masih teman kan?"~arren
Setelah mengatakan itu arren bergegas pergi dan tidak membiarkan ku memberi jawaban, wajah ku memerah karena malu itu adalah hal yg paling memalukan dalam hidup ku, sepertinya.
"Wow, ustadz itu banyak banget ya bawaannya, sampai pake plastik besar begitu, apa dia membeli semua makanan di kantin?"
"Aku juga tidak tau, sepertinya benar apa yg kamu bilang." Jawab ku cepat, aku terdiam sejenak mencoba mencerna kondisi sekitar. Tunggu, siapa yg mengajak ku bicara!!!?
KAMU SEDANG MEMBACA
Terikat Dengan Masa Lalu
Short Story"Bagaimana bisa seseorang terus menerus jatuh cinta pada orang yg sama" Tanya helan penasaran kepada lelaki itu. "Ntah lah" Jawab nya cepat. "Rasanya seperti mustahil, terus menerus jatuh cinta terhadap orang yg sama." Helan kali ini benar-benar d...