Kita cenderung akan di sebut egois oleh orang-orang yang gagal mengendalikan diri kita dan orang-orang yang tidak kita turuti kemauannya
------------------------------。・:*:・゚★,。・:*:・゚☆
Sudah satu minggu lewat aku tidak mendapatkan luka baru, biasanya ibu suka mengamuk tidak jelas dengan kami, tapi akhir-akhir ini dia tidak seperti itu, mungkin karena para pelayan ini adalah anak suruhan kakek, ibu jadi tidak berani menyentuh ataupun melukai kami, dan karena itu dia sering tidak ada di rumah dan memilih bepergian ke luar negeri.
"Amelia, kali ini aku baru belajar memijat, apa kamu mau menjadi bahan praktek ku!?" Tanya ghina antusias dengan mata yg berbinar-binar
"Ya, asal kamu tidak membuat ku mati saja karena tercekik."
Ghina semakin kesini dia sering mempelajari hal baru, ntah itu mengepang rambut, merias kuku, belajar menghias kamar, membuat karangan bunga, memotong buah agar terlihat seperti bentuk hewan, memanggang kue, membuat berbagai jus, dan sekarang dia belajar memijat!? Nanti besok apa lagi? Belajar menjinakkan hewan buas dengan penutup mata?
Aku senang melihat Ghina bahagia berada di sini, tapi aku penasaran. Dia melakukan semua ini begitu tulus, apa yg membuatnya berperilaku baik seperti ini? Apa jangan-jangan dia juga mempunyai niat tersembunyi seperti orang-orang yg sering mendekati ku?
"Ghina, apa aku boleh bertanya?"~liy
"Tentu saja, silahkan tanyakan apapun yg kamu mau." Jawab nya sembari memijat kepala ku.
"Maaf terdengar lancang, ghina. Apa kamu mempunyai maksud tertentu? Maksudku, setiap kebaikan pasti ada niat yg tersembunyi di balik nya, jujur saja tentang apa yg kamu inginkan, kamu menginginkan harta keluarga ku? Aku akan memberikan mu semuanya, asal jangan menipu ku." Ungkap ku kepada ghina, ghina berhenti memijat kepala ku dan beralih duduk berhadapan dengan ku.
"Amelia, aku tidak pernah sekali pun menginginkan harta keluarga mu, atau pun hal yg lain. Aku merawat dan menjaga mu dengan tulus tanpa meminta imbalan apapun, Amelia." Jelas ghina.
Aku sedikit ragu, karena ucapan yg keluar dari mulut itu bisa saja berbeda dengan isi hati, aku bertanya lagi kepadanya, "benarkah?, tapi menurut ku tidak ada kebaikan tanpa alasan, ghina."
Ghina tersenyum lantas berbicara, "keluarga ku dulu bisa di bilang cukup kekurangan, bahkan membayangkan untuk makan hari ini pakai nasi saja mustahil, aku bertekad mengubah nasib keluarga ku.
Akhirnya aku nekat menjadi pencopet di pasar dan secara tidak sengaja aku mencopet dompet milik kakek mu, kakek mu hanya tersenyum dan mengikuti ku pulang ke rumah, dia bertanya apa aku senang dengan hasil pendapatan hari ini, aku membuka dompet itu dan hanya mendapati foto mu dan uang sekitar 10 ribu, di situ aku kecewa dan kakek mu menawarkan keluarga ku serta aku untuk ikut dengannya, kami semua awal nya ragu, namun kami tidak ada pilihan lain selain mengikuti kakek mu. Setelah sampai di sana kami semua di suguhkan berbagai hidangan makanan, kami semua makan dengan lahap dan kakek mu berbicara akan menyekolahkan ku dan adik ku, orang tua ku di tawarkan untuk menjadi tukang kebun, kami semua akhirnya mau, tapi kakek mu memberikan satu syarat, setelah kami berdua lulus sekolah kami harus mengikuti apa keinginan kakek mu, dan yg akhirnya kakek mu meminta untuk menjadi pelayan mu, aku menurutinya dan sekarang inilah alasan kebaikan ku kepada mu, aku ingin membalas budi. Setelah selesai merawat mu aku akan di beri beasiswa untuk kuliah oleh kakek mu." Jelas Ghina panjang lebar, seketika aku terkesan dengan kakek ku, aku hidup di keluarga yg semua pria nya gentlemen, aku terharu!!
KAMU SEDANG MEMBACA
Terikat Dengan Masa Lalu
Short Story"Bagaimana bisa seseorang terus menerus jatuh cinta pada orang yg sama" Tanya helan penasaran kepada lelaki itu. "Ntah lah" Jawab nya cepat. "Rasanya seperti mustahil, terus menerus jatuh cinta terhadap orang yg sama." Helan kali ini benar-benar d...