. . • ☆ . ° .• °:. *₊ ° . ☆.·:*¨༺ ༻¨*:·.. . • ☆ . ° .• °:. *₊ ° . ☆.·:*¨༺ ༻¨*:·..
︶꒦꒷♡꒷꒦︶︶꒦꒷♡꒷꒦︶︶꒦꒷♡꒷꒦︶
Apa ada yang percaya jika samudra sekarang sama paniknya dengan aluna?. Samudra itu sangat tau bagaimana aira.
Dan saat mendengar luna jadi sasaran utama aira dan wandi. Samudra sangat amat khawatir dengan sahabat nya itu.Namun di balik ke khawatiran samudra, ada rasa kesal disana.
Semua amarah yang ia tahan selama ini, sengaja ia keluarkan saat harus tawuran depan gerbang sekolah dengan pasukan anak anak yang terprovokasi oleh Wandi dan aira sendiri.
Dengan senang hati samudra melempar kan pukulan pukulan keras pada siapapun yang terlibat. Tangannya sudah penuh bercak. Dengan earphone yang menyala, dia sungguh melepaskan lelah lewat tawuran kali ini.
"fokus sam!! Anak sp belum dateng"
"gw fokus njing, tapi hp gw geter geter"
"silent dulu bego"
"bentar dah, lu urus nih anak dulu"
Ada rasa kesal sam rasa ketika hp nya tidak berhenti menampilkan notif. Namun saat membuka ruang chatt nya dengan luna, jujur. Samudra sedikit panik saat sahabat nya itu juga panik.
"kok bisa si anjing? Ngapain harus keluar gerbang dah, goblok!!"
Rutuknya selesai membaca chatt luna yang di rasa sedikit mengganggu itu. Tak lama ia mencari jejak gadis yang di perlihatkan luna tadi. Jujur, dia belum pernah mendengar nama dan belum pernah melihat wajah itu.
Lama mencari akhirnya samudra menemukan nya di dekat halte bis depan sekolah. Disana ada aira, aira tengah menampar gadis yang ia tak kenal itu. Memakinya dan mendorong gadis itu kebelakang. Dapat samudra lihat gadis yang tengah ia cari itu tersungkur, setelah nya aira menendang lutut sang gadis. Sam jelas geram.
Tapi sam biarkan, dia tidak bodoh untuk melewatkan hal ini dalam sebuah video yang esok akan ia berikan pada luna.Dirasa aira sudah selesai dengan gadis itu akhirnya dia pun mendatangi nya. Menawarkan uluran tangan namun di jawab dengan gelengan dari si korban.
"Kanaya bukan?"
"i, iya kak.."
"santai gw ga akan marahin lo kaya tuh orang gila kok"
"hiks.."
Samudra tertegun ketika gadis ini menangis, takut tertuduh yang tidak tidak akhirnya samudra langsung tanpa ba bi bu menggendong gadis ini untuk di letakkan ke tempat yang lebih layak dan jauh dari tempat terbuka.
Kanaya? Jangan tanya apa yang ia rasakan sekarang. Perih sekali kakinya dan ia juga dapat merasakan sakit di beberapa spot tubuhnya yang tadi sempat dirusak oleh aira. Jari tangan kiri, rambut, dan wajahnya masih terasa begitu panas.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bunga terakhir
Fanfictionkalau semua meninggalkan aku, apa aku juga boleh tinggal kan diriku sendiri?