Belum ada percakapan di antara aku dan kak sabit sejati yang meminta untuk membuka pintu rumah ku. Aku sendiri sudah cukup tahu, begitu melihat dari luka-lukanya aku sendiri tau bahwa dia dan suzuran sudah pasti sedang lelah karna melakukan tawuran. Aku tidak ingin bertanya, aku memilih diam. Dan hanya menemani sosoknya..
"Nggak mau nanya apa alasan suzuran tawuran kali ini?"
"Nggak sih, nggak mau dan gak kepo"
"Terus gimana caranya biar lo jadi kepo?"
"Ya... Ga ada"
"Hadehh, susah emang ngomong sama orang cuekan"
"Hehe"
Sambil memainkan aplikasi talking Tom, kegiatanku hanya mendengarkan keluh kesah seorang sabit gerhana. Tentang bagaimana harinya yang ribet hanya karena mengurus semua urusan OSIS yang tidak jelas. Dan bagaimana dia yang ditunjuk oleh guru BK untuk mewakili sekolah dalam absensi kehadiran di kantor kabupaten.
Belum lagi cerita bagaimana ia nge handle beberapa event Smansa yang wajib di handle karena dia ketua OSIS nya. Dapat ku simpulkan bahwa ia mengalami hari yang berat. Tapi lagi Dan lagi dia hanya ngomel-ngomel tidak jelas setelah itu malah berpamitan pulang.
"Gue masih nggak ngerti kenapa lu datang cuma buat gitu doang kak"
"Sebenarnya nggak gitu doang sih lun"
"Lah terus?"
"Ada yang mau gw sampein ke lo"
"Apa?"
"Mau sampai kapan? Mau sampai kapan lu nungguin orang udah punya pacar?"
"Gw nggak tau kak"
"Lo yang nggak tahu atau lo nya aja yang gak mau move on?"
"Gw ga tau ka sabit.."
"Okay, ga tau ya?"
"Iya "
"Karena ketidaktahuan lo itu, itu yang jadi penyebab kenapa sampai sekarang malah jadi jauh dari kata bahagia lun"
"Apa yang kakak tahu soal bahagia sih?"
"Banyak yang gue tahu, yang jelas lo nggak akan ngerasain itu kalau nggak buka hati lo sendiri"
"Ngapain dibuka juga kalau pemiliknya aja udah ada"
"Lu yakin dia pemilik sebenarnya?"
"Ka.."
"Cinta itu jangan dicari, tapi dirasain na. Karena kalau semakin lo cari cinta itu di orang lain, lo nggak akan ngerasain rasa cinta itu sendiri. Apalagi mau nyari cintanya ke orang yang gak punya perasaan yang sama kaya yang lo punya. Paham?"
"Paham"
"Sekarang tugas lo nganterin gue balik"
"Hah?"
"Tinggal jalan doang kan?"
"Ish ngeselin. Tau gitu ga usah kesini lo ka"
"Ya biarin si, orang gw pengen liat muka songong lo doang"
"Halah, kalo kangen gw bilang aja ka"
"Iya gw kangen lo na"
"Hah?"
"Nag kan kicep sendiri. Dasar letoy"
Jujur aku cukup bingung dengan sosoknya. Sosok sabit gerhana yang selalu mampu membuatku kaget sendiri dengan pengakuannya yang terkadang suka Blak blak an. Ka sabit itu terlalu to the poin untuk aku Yang hah heh hah heh.
Sementara, setelah itu. Sabit juga lelah, mencintai tanpa di cintai oleh orang yang ia sukai.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bunga terakhir
Fanfictionkalau semua meninggalkan aku, apa aku juga boleh tinggal kan diriku sendiri?